Quantcast
Channel: Satria Dharma
Viewing all 857 articles
Browse latest View live

JURANG KEMISKINAN FIKTIF

$
0
0
Foto: RMOLSumsel.

Foto: RMOLSumsel.

“Jurang kemiskinan semakin menganga…”

“Jurang yang membatasi antara orang kaya dan orang miskin semakin melebar…””

“Yang miskin semakin miskin dan yang kaya semakin kaya…” – Rhoma Irama

Saya yakin kita semua sangat akrab dengan kalimat-kalimat tersebut. Istilah ‘jurang kemiskinan’ seolah sangat nyata dan terus dipakai sebagai jargon yang faktual. Padahal sebenarnya TIDAK ADA jurang kemiskinan tersebut. Yang disebut sebagai ‘jurang kemiskinan’itu FIKTIF. Baca buku “Factfulness”nya Hans Rosling. Itu salah kaprah yang terus menerus kita pikir benar dan juga kita pakai sebagai dasar kita dalam berpikir. Yang kaya memang semakin kaya tapi TIDAK ADA kelompok orang, bangsa, atau negara miskin yang semakin miskin. Perbedaan kekayaan antara yang miskin dan kaya mungkin semakin lebar tapi sesungguhnya TIDAK ADA JURANG yang memisahkan mereka. Yang ada justru BUKIT atau PIRAMIDA. Jadi antara orang-orang yang PALING KAYA dengan orang yang PALING MISKIN mereka dibatasi oleh sebuah bukit yang tinggi dan terjal di mana orang-orang yang ‘agak miskin’, ‘kalangan menengah’, dan orang-orang ‘kaya’ berada. Jadi kalau dibikin kurva maka kurvanya adalah kurva lonceng dan bukan kurva lonceng terbalik. Kurva pendapatan masyarakat itu sebenarnya TIDAK PERNAH berbentuk kurva lonceng terbalik. Dalam kurva lonceng terbalik antara titik ekstrim kiri dan ekstrim kanan akan dipisahkan oleh sebuah cekungan sehingga jika mau diibaratkan maka antara orang-orang yang paling miskin dan yang paling kaya terpisahkan oleh sebuah jurang. Tapi kurva semacam ini TIDAK PERNAH ada. Yang ada selalu berbentuk kurva lonceng di mana puncak kurvanya semakin lama semakin tinggi dan kurva ini dengan dinamis selalu bergerak ke kanan.

Apa artinya?

Artinya semua orang semakin lama semakin kaya dan yang dulunya SANGAT MISKIN akhirnya bergerak juga ke kanan menjadi tidak terlalu miskin. Tidak ada satu pun kelompok masyarakat yang bergerak ke kiri alias menjadi semakin miskin. TIDAK ADA…! Yang ada adalah pertumbuhan ekonomi mereka lebih lambat di bandingkan kelompok masyarakat lain yang merambat naik menjadi kelompok menengah yang berada di puncak kurva. Apalagi kalau dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi mereka yang berada di kurva paling kanan yang dengan cepatnya melaju pertumbuhan ekonominya. Posisi ekonomi bangsa Indonesia saat ini dibandingkan dengan dengan perekonomian dunia adalah berada di Tingkat 3 dari empat tingkatan perekonomian dengan penghasilan $16 perhari.

Apakah dengan demikian maka tidak ada ‘gap’ atau perbedaan antara orang kaya dan orang miskin…?! Jelas sekali bahwa posisi antara orang kaya dan orang miskin itu terpisah karena orang miskin berada di kurva paling kiri sedangkan orang kaya berada di kurva sebelah kanan. Tapi TIDAK ADA GAP di antara mereka karena di antara orang miskin dan orang kaya berdiri menjulang kelompok orang-orang berpenghasilan menengah yang membentuk kurva lonceng atau piramida yang semakin lama semakin tinggi puncaknya.

Masih belum paham…?!

Bagaimana kalau kita cari perumpamaan lain? Mari kita bikin perbandingan antara orang jelek dan orang yang cantik dan ganteng. Apakah menurut Anda saat ini orang-orang yang jelek semakin jelek dan yang ganteng (seperti Tom Cruise) semakin ganteng? Apakah menurut Anda ada jurang yang menganga antara orang-orang super jelek dengan orang-orang super ganteng seperti George Clooney? Ya endaklah, Bro. Coba perhatikan bahwa orang-orang sekarang ini semakin lama semakin ganteng dan cantik. Setiap anak yang dilahirkan saat ini hampir selalu lebih keren, lebih rupawan, lebih cling ketimbang orang tuanya. Ahmad Dhani dulu di zamannya sudah termasuk ganteng banget tapi kalau dibandingkan dengan anak-anaknya, Al, El, dan Doel, saat ini maka Ahmad Dhani sudah ‘tekipai’. Apalagi Ahmad Rizali… Anak-anak kita saat ini jelas lebih ganteng dan cantik ketimbang kita. Ada ‘perbaikan keturunan’ istilahnya. Di antara orang-orang jelek absolut dengan orang sangat ganteng seperti George Clooney ada orang-orang seperti Mas Nanang yang sak klumbruk dan mereka sedang merajai puncak kurva. Ane mah gak ke kanan dekat-dekat dengan Brad Pitt.

Jadi lain kali kalau mau nggedabrus soal ‘jurang yang menganga’ antara orang tajir dan yang tafran ingat-ingatlah selalu bahwa ada Mas Nanang bersama kawan-kawan mediokernya sedang nongkrong ngupi-ngupi di puncak kurva.

Sebentar…, saya mau ngakak dulu membayangkan Mas Nanang sedang ngupi-ngupi di puncak kurva sambil mengira dirinya is at the top of the world. No, Sir…! You’re not at the top of the world. You are at the top of the curve which means you are at the highest mediocre level.

Surabaya, 26 Agustus 2019

Salam

Satria Dharma
https://satriadharma.com/

The post JURANG KEMISKINAN FIKTIF appeared first on Satria Dharma.


BPJS YANG HARUS KITA TOLONG

$
0
0

Satu hal yang saya sesalkan tentang BPJS adalah bahwa sampai hari ini saya belum terdaftar sebagai anggotanya… 😞

Don’t get me wrong. Saya sungguh tidak ingin keluarga saya sakit dan dibiayai oleh BPJS. Keluarga kami sudah ikut asuransi swasta. Dobel lagi. Jadi kalau ada di antara kami yang sakit maka kami bisa masuk rumah sakit mana saja dan kami tinggal merem. Semua biayanya akan ditalangi oleh asuransi swasta tersebut. Dua minggu yang lalu Tara kena typhus sehingga kami masukkan ke RS Premier di Jl. Nginden Intan yang mewah tersebut. Meski hanya nginap dua malam ternyata biayanya mencapai lebih dari lima juta rupiah. Astagfirullah hal adzim…! 😯 Saya hampir njomblak mengetahui biayanya. Hanya dua malam lho…! Padahal tidak ada tindakan apa-apa yang diberikan kecuali infus dan pemberian antibiotik sampai lab menyatakan bahwa widalnya Tara sudah normal. Tapi Alhamdulillah kami tidak perlu membayar biayanya sepeser pun kecuali materai enam ribu rupiah untuk klaim ke asuransinya. Kami bahkan masih bisa mengklaim biaya pengobatan pada asuransi satunya yang kami miliki dan itu sesuai dengan perjanjian dengan asuransinya.

Apakah itu lalu membuat kami lalu senang-senang saja sakit toh sudah ada asuransi yang membiayai kami di rumah sakit yang naujubilah ngantem biayanya itu? Tidak. Naudzubillahi min dzalik… Kami selalu berdoa agar jangan sampai kami sakit dan masuk rumah sakit. Kami ingin selalu sehat dan selalu berdoa agar janganlah sampai kami menggunakan asuransi tersebut. Ya, Allah jauhkan kami dari penyakit yang berat dan membuat kami harus masuk rumah sakit. Demikian pinta kami. Kalau kami harus sakit ya biarlah kami kena flu batuk pilek, demam, kadasen, dan gringgingen sajalah, ya Allah. 🙏😊 Biarlah biaya asuransi kesehatan yang kami bayar mahal itu dipakai oleh pasien lain yang membutuhkannya. Setiap tahun kami bayar premi asuransi yang selalu bikin kami mendelik karena besarnya nominalnya. Tapi toh tetap kami bayar dengan kesadaran penuh akan pentingnya sebuah asuransi kesehatan bagi keluarga. Hampir dua puluh tahun kami ikut asuransi dan kami bersyukur karena tak perlu menggunakannya (kecuali Yufi yang kena typhus tiga tahun yang lalu dan Tara dua minggu yang lalu). Wis ben… Kami sungguh rela dan senang premi kami dipakai oleh orang lain yang sakit meski kami tidak kenal siapa mereka. Perkara kadasen yang tidak dijamin oleh asuransi biarlah saya tanggung sendiri biaya beli salepnya. 🙏😊

Lalu buat apa lagi kami ikut BPJS? Toh kami sudah punya dua asuransi mahal yang bisa kami dobel klaim?
Sumprit saya tidak ingin sakit dan dibiayai oleh BPJS. Saya ingin ikut membiayai asuransi kesehatan rakyat Indonesia yang membutuhkan asuransi ini. Sebagai warga negara Indonesia yang merasa punya banyak utang pada bangsa dan negara ini saya sungguh merasa bersalah karena tidak ikut cancut tali wondo turut membiayai dana kesehatan sesama warga yang membutuhkan. Lha kalau saya dengan rela hati bersedia membayar premi di asuransi swasta yang mahal lalu mengapa saya tidak bersedia ikut membayar premi BPJS yang kliennya justru kebanyakan warga kelas bawah? BPJS ini jelas lebih butuh dana premi saya ketimbang asuransi swasta yang saya ikuti. BPJS ini adalah sebuah ide mulia luar biasa yang waktu diluncurkan saya sangat trenyuh dan bersyukur karena pada akhirnya Indonesia bisa meluncurkan sebuah asuransi yang bisa menjangkau rakyat kecil. BPJS itu adalah sebuah asuransi kesehatan yang diidam-idamkan oleh semua negara, khususnya diidam-idamkan oleh warga negara kelas bawah. Bahkan seingat saya negara kaya raya seperti AS pun baru saja meluncurkan program yang serupa yang dikenal dengan nama Obamacare. Medicaid adalah layanan asuransi kesehatan bagi para warga negara Amerika Serikat yang berada di bawah garis kemiskinan. AS pun termehek-mehek membiayai asuransi Medicaidnya. Total pengeluaran Medicaid sendiri mencapai 582.8 miliar Dollar Amerika Serikat pada tahun 2016. Katanya dari 62 persen kebangkrutan di Amerika Serikat, utang kesehatan adalah salah satu penyebabnya, faktor tunggal terbesar dari faktor-faktor lain. Itulah sebabnya maka Trump ingin menutup Obamacare ini karena besarnya defisit yang ditimbulkannya. Obamacare pada periode 2014 juga meminta tambahan dana talangan dari pemerintah Amerika sebesar US$ 2,87 miliar (Rp 40 triliun). Hal tersebut, diakibatkan dari pembayaran klaim 2014 yang ternyata membengkak dari prediksi semula. 😯

Bila dibandingkan dengan program ObamaCare di Amerika Serikat, kebijakan kesehatan Pemerintah Indonesia yang menghabiskan dana sebesar Rp. 9 triliun sangatlah besar. Seorang jurnalis dari South China Morning Post (SCMP) bahkan menyebut ObamaCare terlihat ‘kerdil’ bila dibandingkan dengan program kesehatan Pemerintah Indonesia. Bagaimana tidak mau disebut demikian, program BPJS dianggap ‘berani’ memfasilitasi akses pengobatan dan kesehatan yang biasa dilakukan oleh negara dunia pertama, berupa pemeriksaan gigi gratis, obat-obatan, fisioterapi, sampai transplantasi organ. Dengan ini, Indonesia pun masuk sebagai salah satu negara berkembang dengan pengeluaran social expenditure atau subsidi sosial yang jumlahnya tinggi. Negara-negara tersebut antara lain adalah Brazil, Tiongkok, India, Indonesia, dan Afrika Selatan. https://pinterpolitik.com/bpjs-populer-dan-gagal/ . Jadi sesungguhnya kenaikan premi asuransi BPJS itu memang merupakan sebuah keharusan jika kita ingin tetap ada sebuah asuransi kesehatan yang bisa diakses bagi warga kalangan bawah.

Dada saya selalu sesak prihatin setiap kali mendengar keluhan dan jeritan orang-orang yang tertimpa penyakit yang parah dan harus masuk rumah sakit padahal tidak punya asuransi kesehatan. Kalau sudah masuk rumah sakit tanpa asuransi yang membiayai maka semua aset yang dimiliki dengan susah payah harus siap untuk digadaikan atau dijual dengan harga murah. Kita bisa langsung jatuh miskin jika ada keluarga yang terkena penyakit berat dan tidak punya asuransi. 🙄
Lalu kini datanglah BPJS yang jangkauannya jauh lebih luas dan masif ketimbang Askes. Dulu yang tidak tahu harus bagaimana dengan keluarga mereka yang sakit parah kini bisa tertolong oleh BPJS. It’s like God’s hand. Saya banyak dengar kisah teman dan saudara yang sungguh tertolong oleh BPJS yang murah hati ini. “Alhamdulillah ada BPJS…!” demikian jawab mereka setiap kali dengan penuh rasa syukur. Ada jutaan orang yang telah tertolong oleh skema asuransi BPJS ini dan masih ada jutaan lagi yang masih menunggu untuk ditolong oleh BPJS.

Di situlah tiba-tiba saya merasa bersalah karena tidak ikut BPJS…! 🙏😞

Surabaya, 1 September 2019

Salam
Satria Dharma
https://satriadharma.com/

The post BPJS YANG HARUS KITA TOLONG appeared first on Satria Dharma.

SELAMAT DATANG ESEMKA (Bagian 1)

$
0
0

Selamat datang Esemka. Akhirnya kamu datang juga. Banyak yang berpikir bahwa kamu itu cuma hoax. Ternyata kamu itu nyata dan hadir juga pada akhirnya. Sayang sekali bahwa kamu hadir dalam suasana pertarungan politik dalam negeri yang begitu sadis sehingga banyak yang mencibirmu. Tapi tidak apa. Mbok pikir gampang opo urip ning Indonesia iku? Opo maneh nek pingin gede. Kamu harus berdarah-darah dulu agar bisa menjadi besar. Itu sudah seperti sunnatullah kayaknya.

Apakah kamu mobnas?

Ternyata bukan. Presdir PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka), Eddy Wirajaya, sendiri yang menegaskan bahwa Esemka murni perusahaan swasta. “Kami adalah perusahaan swasta nasional yang 100 persen dimiliki swasta dan kami bukan mobil nasional seperti yang dipahami orang selama ini. Lebih tepatnya mobil buatan Indonesia karya anak bangsa sendiri,” demikian katanya.

Saya sampai ndlahom berupaya untuk memahami beda antara ‘mobnas’ dan ‘mobil buatan Indonesia karya anak bangsa sendiri’. Dulu saya pikir kalau mobnas ya mobil buatan Indonesia karya anak bangsa sendiri. Ternyata bukan. Sakjane mobnas iku opo sih…?! Dan mengapa ESEMKA tidak mau disebut sebagai mobnas?

Ternyata ada sebabnya. Rupanya ESEMKA lama-lama gerah juga dijadikan obyek pertarungan politik nasional dan mereka ingin keluar dari gelanggang pertarungan tersebut. “Gak mobnas-mobnasan gak petheken..! Sing penting ojok ngriwuki aku. Leave me alone. ” begitu kira-kira ungkapan kejengkelan mereka.

Lha gimana gak brebeken kuping mereka kalau setiap hari diriwuki para politikus nyinyiers dengan para bolo tawurnya. Setiap hari mereka diejek dan dituding sebagai ‘ploduk aseng’ yang hijrah ke Indonesia.

“Mohon maaf, Pak Jokowi. Saya mau tanya, kok mobil Esemka yang pabriknya diresmikan kemarin mirip dengan mobil produk China alias Tiongkok?” demikian kata Andre Rosiade, politikus Partai Gerindra kepada wartawan. Andre Al-Nyinyir ini menyindir Esemka adalah mobil rakitan dari Tiongkok lalu dikasih merek Esemka. Tentu saja ini membuat pemerintah jengkel. Ngabalin bahkan menantang DPR memanggil pemerintah untuk menjelaskan soal mobil Esemka agar tidak ada lagi kesimpangsiuran terkait mobil Esemka ini. “DPR kan punya fungsi kontrol kepada pemerintah, jangan berteriak-teriak seperti gelandangan di tengah jalan, nggak usah, panggil aja pemerintah ke DPR. Jadi panggil aja ke DPR, susah banget. Ada kan regulasinya itu,” tegasnya.

Bukan hanya individu yang nyinyir, bahkan PAN juga ikut menanggapi. PAN menilai polemik soal mobil Esemka ini harus segera diakhiri dengan meminta pihak PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) menjelaskan detail soal produksi Esemka.

“Polemik soal mobil Esemka ini harus diakhiri. Harus dimulai dari keterbukaan pihak manajemen mobil Esemka. Mereka perlu menjelaskan berbagai hal terkait produksi mobil Esemka tersebut. Pihak manajemen dituntut untuk menjelaskan investor yang terlibat, tenaga ahli yang bekerja, sistem distribusi dan pemasaran, serta hal-hal lain yang perlu diketahui masyarakat. Tidak ada yang salah dalam memproduksi mobil Esemka tersebut. Tetapi tentu rasa ingin tahu masyarakat harus juga disahuti,” kata Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay kepada wartawan, Sabtu (7/9). “Mungkin karena sudah lama ditunggu-tunggu, akhirnya ada pertanyaan-pertanyaan bernada ingin tahu dari masyarakat. Sebagai calon konsumen, masyarakat tentu punya hak untuk mendapatkan informasi. Lagian, tidak perlu ada yang ditutup-tutupi dalam setiap pekerjaan yang diyakini dan dinilai baik,” sambungnya.

Serangan PAN ini membuat gerah dan heran Golkar. Menurut Golkar, seharusnya peluncuran mobil produk dalam negeri disambut dengan baik, bukan sebaliknya. “Mereka ini maunya apa sih? Presiden Jokowi memenuhi harapan rakyat untuk mendorong mobil berbasis pada industri dalam negeri kok masih nyinyir. Memang kalau orang yang tidak punya prestasi ya hanya bisa nyinyir dan sinis,” kata Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily.

Akhirnya pertengkaran mereka mengisi media sosial kita dengan hawa kebencian pada satu sama lain yang tidak ada habis-habisnya.

Siapa yang bisa bekerja dengan baik kalau setiap hari dijadikan santapan isu dan fitnah? Lalu urusan apa kok ESEMKA harus datang ke DPR untuk menjelaskan apakah dia ‘ploduk aseng’ atau bukan, seberapa ‘aseng’ komponennya, siapa saja investor yang terlibat, berapa orang dan siapa saja tenaga ahli yang bekerja, bagaimana sistem distribusi dan pemasaran, bagaimana bentuk spionnya, busa apa yang dipakai untuk joknya, logo ESEMKAnya bikin sendiri atau nembak, apakah bannya benar-benar bulat atau agak benjol sedikit, serta hal-hal lain yang ingin dinyinyiri oleh para nyinyiers.

Lha daripada meladeni wong-wong gak beres itu ya memang lebih baik ditegaskan saja, “Aku ini BUKAN MOBNAS, Cuk…!”. Maksudnya, kamu tidak punya hak apa pun untuk nyinyier dengan mengatasnamakan negara. ESEMKA ini perusahaan swasta murni dan Pemerintah tidak ada saham samasekali di sini. Jokowi, atas nama Pemerintah, hanya meresmikan berdirinya pabrik mobil yang merupakan mobil buatan Indonesia karya anak bangsa sendiri.”

Sekarang, menyingkirlah dari hadapan kami. Carilah kehidupan sendiri. Urusi anak bojomu baik-baik. Kami ingin fokus membuat mobil yang murah bagi rakyat Indonesia. Kalian tidak mau beli tidak apa-apa. Tapi jangan adili kami seolah kalian punya saham pada perusahaan kami. Nehi…!

Kalau katanya orang Surabaya, “Wis gak ngewangi, kakehan cangkem.”
Surabaya, 8 September 2019

Salam

Satria Dharma
https://satriadharma.com/

The post SELAMAT DATANG ESEMKA (Bagian 1) appeared first on Satria Dharma.

SELAMAT DATANG ESEMKA (Bagian 2)

$
0
0

Yang manakah merek mobil di bawah ini yang merupakan mobnas negara Jepang?
A. Honda
B. Suzuki
C. Toyota
D. Daihatsu
E. Mitsubishi
F. Nissan
G. Semuanya

Salah…! Ternyata tak satu pun merek top tersebut yang merupakan mobil nasional Jepang. Tapi tentu saja semua merk mobil top yang ada di Indonesia termasuk Mazda, Lexus, Isuzu, Subaru, Infinity (milik Nissan), Acura (milik Honda), adalah mobil Jepang. Tapi tak satu pun dari merk tersebut yang bisa disebut sebagai mobil nasional dalam konotasi sebagai mobil yang DIINISIASI, DIBIAYAI dan DIMILIKI SAHAMNYA oleh Pemerintah Jepang. Semua perusahaan tersebut adalah perusahaan swasta. Bayangkan, Jepang yang penduduknya hanya 100 jutaan orang tersebut ternyata memiliki sekian banyak merk mobil top. Itu baru mobil lho…! Belum lagi sepeda motor. Pokoknya kalau soal kendaran bermotor Indonesia ini sepenuhnya dijajah oleh aseng, eh! Jepang maksudnya.

Jadi bayangkan betapa ajaibnya bangsa Indonesia ini yang tiba-tiba begitu paranoidnya kalau ada sebuah merk mobil yang digagas oleh bangsa Indonesia, dikerjakan dan dibiayai oleh bangsa Indonesia, diresmikan oleh Presiden Indonesia, kok model mobilnya MIRIP mobil Aseng. Maka gemparlah mereka dan keluarlah berbagai sindiran, kecaman, olok-olok, dan berbagai kelakuan kekanak-kanakan seolah Indonesia ini bakal dijajah oleh China. Lha wong selama ini kita ‘DIJAJAH’OLEH JEPANG tanpa ampun kini kok tiba-tiba muncul nasionalismenya dan paranoid dengan mobil yang mirip mobil China.

Apakah bangsa Indonesia yang yang jumlah rakyatnya hampir 300 juta itu tidak ingin punya mobil nasional yang artinya memakai merek sendiri, punya pabrik sendiri, insinyur, mekanik, manajer sendiri, modal sendiri, dlsb? Tentu saja ingin dong. Dan itu sudah dimulai sejak zaman Presiden Soeharto. Pada tahun 1975 Presiden Soeharto memulai inisiatif punya merk sendiri tapi bapaknya dari Jepang. Namanya Toyota Kijang. Meskipun merek Toyota berasal dari Jepang, tetapi pembuatan dan perakitan mobil ini semuanya dilakukan di Indonesia. Mobil ini merupakan salah satu mobil buatan Indonesia yang mampu berjaya sampai saat ini, dengan penjualan yang bahkan jauh melewati batas negara Indonesia. Indonesia bisa mengekspor Kijang bin Toyota ini sampai ke Arab Saudi. Tapi apakah Kijang bin Toyota ini lantas menjadi mobil nasional? Net not…! Ternyata anak tetap milik bapaknya.

Sejak saat itu berbagai upaya telah dilakukan untuk memiliki mobil nasional. Ada berbagai merk dicoba untuk menjadi mobil nasional, yaitu :

MALEO : Mobil Maleo dibidani oleh menristek BJ Habibie tahun 1996. Mesinnya merupakan teknologi baru hasil kerja sama dengan perusahaan Australia (Orbital). Komponen lokal Maleo direncanakan diatas 80%. Contoh sudah dibuat. Namun sayang dana untuk itu kemudian tersedot oleh proyek mobnas Timor milik Cak Tommy anak bungsu presiden Suharto, sehingga proyek mobnas Maleo pun terhenti.

MR 90 : Proyek nasionalisasi Mazda 323 Hatchback oleh PT Indomobil, model terakhir dari upaya ini adalah Mazda Vantrend pada tahun 1994.

Kalla Automotive : Kalla Automotive pernah menciptakan mobil kecil bermesin 500 cc sebagai calon mobil produksi Indonesia. Tidak jelas nasibnya.

Bakrie Beta 97 MPV: Grup Bakrie melalui Bakrie Brothers pernah menyiapkan mobil Minibus pada tahun 1994 hingga prototipe mobil ini selesai pada tahun 1997. Namun belum sempat keluar, proyek ini tersandung krisis moneter tahun 1998 sehingga tidak jadi dilanjutkan.

Timor: Ini mobnas paling terkenal milik PT Timor Putra Nasional milik Hutomo Mandala Putra yang didukung penuh oleh bapaknya yang sedang menjabat sebagai Presiden dengan menggunakan kebijakan resmi (Keppres dan Inpres). Ini mobnas yang habis-habisan dibela oleh Soeharto. Model pertama adalah Timor S515 yang merupakan Kia Sephia 1995 yang di-rebranding. Timor ini adalah mobil pertama saya dan saya beli dengan uang muka hanya 5 juta. Selanjutnya mobil ini saya taksikan sehingga cicilannya terbayar sampai lunas. Program mobnas ini terhenti juga akibat Krisis Moneter 1998 dan kejatuhan rezim Suharto.

Bimantara : Kakaknya Tommy tidak mau kalah. Podo-podo anake presiden kok! Bambang Trihatmodjo langsung menggandeng Hyundai dan bikin mobil Bimantara. Setahu saya Cak Bambang ini mainnya dengan militer. Waktu itu mobil-mobil dinas tentara pakai merk Bimantara ini. Saya juga pernah punya mobil Hyundai sewaktu Bimantara sudah kolaps dan Hyundai main sendiri. Mobil saya sebelum ini adalah Hyundai Avega.

Kancil : Kancil (singkatan dari Kendaraan Niaga Cilik Irit Lincah) didisain, diproduksi dan dipasarkan oleh PT. KANCIL (singkatan dari Karunia Abadi Niaga Citra Indah Lestari). Diharapkan menggantikan Bajaj dan Bemo tapi kandas juga karena Pemerintah DKI tidak mendukung.

Gang Car : Gang Car adalah sebuah mobil mini berkapasitas 2 orang buatan PTDI yang ditenagai mesin 125-200 cc. Mobil ini didesain berukuran mini agar bisa beroperasi di gang-gang sempit di daerah perkotaan (maka dari itu dinamakan Gang Car). Proyek ini hanyut setelah PTDI dilanda kemelut dan merumahkan 9000-an karyawannya.

Arina : Arina adalah mobnas berbentuk microcar dengan tenaga penggerak dari mesin sepeda motor berkapasitas 150 cc sampai 250 cc. yang digagas oleh PT. Wahana Cipta Karya Mandiri dengan ASKARINDO (Asosiasi Karoseri Indonesia), klaster industri komponen dan suku cadang Jateng, BP Dikjur, Koperasi Cor Logam Batur Jaya (Ceper – Klaten), serta beberapa perguruan tinggi, antara lain Universitas Negeri Semarang (Unnes), Politeknik Manufaktur Ceper, dll. Ide ini juga menguap karena kurangnya dukungan.

Komodo: Ini mobil jenis CRUISER segala medan dengan mesin 180 cc. Pada tahun 2009 Komodo ditawarkan dengan harga antara Rp 60 juta. Sejak 2005, mereka telah melakukan riset pasar, 2006 memulai desain, 2007 mulai produksi generasi pertama. Pada 2008, Fin Komodo tes generasi pertama. Hingga kemudian improve pada generasi mobil Fin Komodo ke 2 3 dan empat pada 2009, 2010, dan 2011. Saat ini, Fin Komodo sudah berkembang pada generasi ke 5. Ibnu Susilo, Pendiri, desainer, sekaligus Presiden Direktur PT.Fin Komodo Teknologi adalah adik dari teman saya yang sangat dibanggakannya. Ya saya juga ikut bangga punya teman yang adiknya top markotop seperti itu.

Selain merk-merk di atas masih ada merk lain seperti : Marlip mobil listrik pertama di Indonesia produksi dari PT Marlip Indo Mandiri yang bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Tawon yang diproduksi oleh PT Super Gasindo di Rangkasbitung, Banten, GEA produksi kerjasama antara PT INKA dan BPPT, Texmaco Macan dan Perkasa milik PT. Texmaco menggandeng Mercedes Benz, Wakaba (Wahana Karya Anak Bangsa) adalah buatan komunitas otomotif dan Disperindag Jawa Barat, Mobil Listrik Ahmadi yang dibuat oleh Dasep Ahmadi di Jawa Barat, Tucuxi mobil listrik yang dibuat oleh Danet Suryatama dan sempat kecelakaan ketika diujicoba oleh Dahlan Iskan. Selain mobil juga ada usaha untuk membuat sepeda motor nasional dengan merk : Jatayu, Kanzen, dan Viar.

Jadi sebenarnya sudah banyak upaya untuk membuat mobil nasional yang diinisasi baik oleh lembaga pemerintah, perguruan tinggi, mau pun swasta. Tentu saja mereka semua TIDAK MUNGKIN akan menggunakan komponen yang sepenuhnya lokal. Lagipula di zaman sekarang ini semua industri kendaraan bermotor dan pesawat sudah saling pakai dengan merk lain. Ojok ndeso opo’o, rek.

Tapi mengapa kok banyak yang tiba-tiba bangkit nasionalisme dan heroismenya begitu dikatakan bahwa Esemka adalah mobil nasional? Mengapa mereka tidak rela kalau ada mobnas yang bentuk dan desainnya mirip mobil ‘aseng’? Bukankah ESEMKA ini sama sekali tidak dibiayai dan tidak dikepres dan inpreskan sebagaimana mobil Timor (Tommy Motor) yang jelas-jelas sepenuhnya impor dan cuma diganti merk saja? Bukankah selama 74 tahun kita merdeka kita telah ‘dijajah’ oleh Jepang dalam hal perkendaraan bermotor? Lalu apa masalahnya…?! Sakjane awakmu iku kesambet opo sih kok sebegitu nyinyirnya?

Mungkin kita perlu mendengar komentar arek Suroboyo pada orang-orang itu. “Nek kon gak iso ngewangi yo ojok kakehan cocot. Menengo ae. Engkok tak tukokne es gronjong…”

Surabaya, 16 September 2019

Salam

Satria Dharma
https://satriadharma.com/

The post SELAMAT DATANG ESEMKA (Bagian 2) appeared first on Satria Dharma.

NO DRAMA, PLEASE

$
0
0

Mohon maaf, tapi menurut saya KPAI dan PB Djarum mulai main drama…

Semestinya KPAI itu justru harus MENUNTUT agar SEMUA perusahaan rokok mendirikan rumah sakit, sekolah dan perguruan tinggi , pelatihan olahraga, panti jompo, perpustakaan, dan lain-lain untuk meningkatkan peran mereka dalam membantu masyarakat agar lebih sejahtera. Sementara itu silakan lembaga yang lain teruskan kampanye Anda untuk melawan rokok agar setiap tahun jumlah perokok semakin berkurang. Kita punya bidang tugas yang berbeda-beda.

Saya sendiri adalah anti rokok (mantan perokok berat sejak SMP kelas 3 dan baru berhenti setelah usia lebih dari 30 tahun). Saya berharap agar tidak ada satu pun anak-anak kita yang akan menjadi pecandu rokok nantinya (meski anak saya ternyata perokok juga seperti bapaknya dulu dan belum berniat untuk berhenti). Saya menentang kampanye rokok masuk ke acara-acara apa pun, apalagi yang berhubungan dengan pendidikan. Tapi ini tidak menghentikan saya (dan Mas Nanang, sohib ludrukan saya) untuk membantu Sampoerna Foundation dalam upayanya di bidang pendidikan. Saya cukup lama jadi konsultan pendidikan di Sampoerna Foundation dan sampai sekarang tetap bersyukur bahwa yayasan ini berhasil membuat banyak anak-anak bangsa yang tertolong nasibnya menjadi warga yang lebih baik hidupnya.

Bukannya uang yayasan tersebut berasal dari hasil penjualan rokok…?! Katanya anti rokok tapi kok mau membantu yayasan yang asal uangnya dari jualan rokok…?!

Lha justru itu…!

Pak Sampoerna itu jadi konglomerat karena jualan rokok. Oleh sebab itu SUDAH SELAYAKNYA kalau beliau HARUS menyisihkan uangnya yang begitu banyak itu untuk DISALURKAN pada lembaga-lembaga sosial dan pendidikan. Semakin banyak dananya yang disisihkan untuk kepentingan masyarakat semakin baik. Biar impas gitu lho…! Karena banyak orang yang sakit karena rokok maka sudah SEHARUSNYA para bos rokok itu membuat rumah sakit dengan uang keuntungan dari para perokok itu.

Jadi menurut saya KPAI itu jangan malah ngributin logo. Itu sungguh cemen. Mintalah agar perusahaan rokok Djarum mengucurkan dana berkali-kali lipat lebih banyak pada berbagai bidang sosial dan pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan anak-anak. Ajak lembaga-lembaga lainnya (kalau perlu ajak sekalian FPI dan para alumni Wiro Sableng) untuk mendorong para pengusaha rokok untuk menyisihkan SEMAKIN BANYAK duitnya bagi kesejahteraan rakyat.

Urusan melawan dampak buruk rokoknya biar dihadapi dengan cara lain yang lebih efektif. Tapi jangan sampai Djarum malah ngeles tidak mau lagi mengeluarkan dana untuk melatih anak-anak jadi atlit badminton karena ulahmu. Jangan sampai nanti KPAI dituduh ada kongkalikong sama Djarum seolah ada konflik tapi tujuannya agar Djarum menghentikan CSR-nya. Kan lebih runyam toh…!

Surabaya, 9 September 2019

Salam

Satria Dharma
https://satriadharma.com/

The post NO DRAMA, PLEASE appeared first on Satria Dharma.

GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI SMPN 1 MADIUN

$
0
0

Meski program GLS ini telah dicanangkan sejak tahun 2015 yang lalu tapi ternyata tidak semua sekolah memiliki pemahaman yang sama tentang apa, mengapa, dan bagaimana program ini dilaksanakan di sekolah. Hampir semua sekolah berupaya memahami dengan persepsinya masing-masing dan melaksanakan dengan apa yang mereka pahami tersebut. Banyak sekolah yang belum begitu paham sehingga memasukkan berbagai kegiatan ke dalam program GLS ini sehingga inti dari GLS untuk menanamkan kebiasaan siswa untuk membaca SETIAP HARI justru kehilangan esensinya. Itulah sebenarnya nilai strategis dari Surat Edaran dari Dirjen Dikdasmen tentang perlunya setiap propinsi, kota dan kabupaten untuk membentuk Tim Satgas Literasi di daerah masing-masing. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa program penanaman kebiasaan membaca di sekolah ini bisa terlaksana dengan efektif dan mampu membentuk anak-anak yang memiliki kebiasaan dan kemampuan baca yang tinggi. Sayang sekali bahwa belum ada satu pun daerah yang saya ketahui yang membentuk Tim Satgas Literasi ini. Bahkan Dirjendikdasmen juga tidak peduli apakah Surat Edarannya ini dilaksanakan atau tidak. So sad…! 😞

Kemarin saya mengisi workshop literasi di SMPN 1 Kota Madiun dan ternyata sekolah ini hanya melaksanakan Sustained Silent Reading atau Membaca Senyap sekali dalam seminggu dan mereka bahkan tidak punya pojok baca di kelas masing-masing. Ini Kota Madiun lho, bukan Wamena…! 😊

Alhamdulillah bahwa Pak Sujitno, Kasek SMPN 1 Kota Madiun ini, bertekad untuk menjadikan sekolahnya menjadi Sekolah Literasi yang artinya menjalankan program GLS yang benar-benar efektif dengan dua program literasi sekolah, yaitu Membaca dan Menulis. Jadi saya tawarkan pada sekolah tersebut untuk saya bantu sepenuhnya kalau mau. Mumpung saya senang-senangnya makan pecel Madiun. 😎 Untuk program Membaca maka sekolah harus mampu membangun minat, kebiasaan, dan kemampuan membaca siswanya dan untuk itu sekolah harus menjalankan program membaca 15 menit dengan rutin, intensif dan ekstensif, serta membangun fasilitas baca yang bermutu di kelas masing-masing. Saya minta mereka untuk menjalankan kegiatan “Membaca 15 Menit di Kelas” (Sustained Silent Reading) lebih sering. Kalau bisa ya setiap hari seperti yang diharapkan oleh program GLS ini. Mosok cuma sekali seminggu. Itu sama artinya dengan ingin membuat anak disiplin salat tapi hanya mengajaknya salat pas Maghrib saja dan membiarkannya pada waktu salat lainnya. 😊

Mumpung Pak Sujitno bersemangat maka saya ajak beliau untuk mengadakan Festival Literasi SMPN 1 Kota Madiun pada akhir bulan Mei 2020 nanti. Festival Literasi SMPN 1 Kota Madiun 2020 ini adalah sebuah program literasi lanjutan dari program Membaca 15 Setiap Hari’’ yang bukan hanya berfokus pada kegiatan Membaca dan Menulis tapi juga menggabungkan program entrepreneurship atau kewirausahaan.

Untuk program membaca ada program “1,000 Page Reading Challenge” sebagai program Tantangan Membaca 1000 Halaman yang sangat menarik bagi siswa. Tantangan Membaca 1000 halaman (1000 Page Reading Challenge) adalah program Gerakan Literasi Sekolah bagi GURU DAN SISWA. Tujuan dari program ini adalah untuk menumbuhkan kebiasaan dan minat baca dari SETIAP SISWA DAN GURU di sekolah dalam program yang menarik dan menantang sebagai bagian dari penumbuhan minat dan kebiasaan membaca guru dan siswa. Selain itu program ini dirancang untuk menciptakan Rekor Membaca Sekolah yang belum pernah ada sebelumnya.

Untuk program Menulis ada program “One Class One Book” yang akan mendorong siswa setiap kelas untuk menghasilkan satu buku setiap tahun. Festival Literasi SMPN 1 Kota Madiun 2020 ini direncanakan akan dimulai awal Oktober nanti dan akan berakhir pada akhir bulan Mei 2020 dengan puncak sebuah perayaan atau festival tentang literasi dengan menampilkan buku hasil karya para siswa klas 7 dan 8. Pada Festival ini akan diadakan berbagai acara seni selain menampilkan dan menjual buku hasil karya siswa. Festival ini akan mengacu pada apa yang telah dilakukan oleh SMAN 5 Surabaya pada tahun 2017 yang lalu yang mampu menghasilkan 20 buku kumpulan karya hasil siswa setiap kelas (kecuali kelas 12 yang fokus pada persiapan ujian mereka).

Karena SMPN 1 Kota Madiun ini adalah sekolah favorit yang sudah berdiri sejak sebelum kemerdekaan (dulunya bekas sekolah MULO) maka jelas para alumninya sudah puluhan ribu dan banyak yang menjadi orang-orang penting di berbagai bidang.. Para alumni ini perlu untuk diajak bekerjasama menjalankan Festival Literasi SMPN 1 Kota Madiun 2020 ini nanti. Kami sudah sepakat untuk menyampaikan hal ini pada komite Sekolah pada acara Parenting dan juga pada perwakilan alumni yang akan diatur nantinya. 🙏

Kalau sudah begini maka jelas saya harus mengempos lwekang saya 7/11 bagian. 😎 Inilah kesempatan saya untuk ‘berdemo’ sebagaimana para mahasiswa turun di berbagai daerah berdemo untuk menuntut agenda mereka masing-masing. Saya mau mengajak semua civitas akademika SMPN 1 Kota Madiun untuk menghajar dan meruntuhkan Tragedi Nol Bukunya Taufik Ismail.

“Merdeka, Bung…!” 🙏😀

Surabaya, 25 September 2019

The post GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI SMPN 1 MADIUN appeared first on Satria Dharma.

KPK vs DPR: BATMAN VS SUPERMAN ALA INDONESIA

$
0
0

Hollywood memang menjengkelkan. Kayaknya mereka memang tidak suka kalau kita hidup ayem dan tentrem. Kita tidak dibolehkannya mengkultuskan seorang pahlawan super yang selalu melindungi rakyat kecil dan selalu hadir jika kita butuhkan. Bagi mereka adanya super hero yang tidak mungkin bersalah itu imajinasi kekanak-kanakan dan tidak boleh ada. Tidak…! Superhero pun adalah manusia biasa yang bisa salah dan juga bisa mati. Oleh sebab itu Hollywood membuat kisah yang membuat anak-anak menangis tersedu-sedu, yaitu dengan mengadu dua orang superhero kita Batman dan Superman dalam sebuah film yang sangat seru : Batman vs Superman: Dawn of Justice. Film ini diproduksi oleh oleh Warner Bros pada tahun 2016 dengan biaya sebesar US $ 250 juta tapi menghasilkan pendapatan kotor sebesar US $873 juta lebih. Film ini dibintangi Ben Affleck, Henry Cavil, dan si sexy Gal Gadot.

Apa jadinya jika dua superhero yang sangat kita cintai bertempur satu sama lain? Yang mana yang akan kita bela? Yang jelas kita jadi bingung mau membela yang mana lha wong keduanya adalah pahlawan dalam kehidupan imajinasi kita.

Nah, bayangkan betapa bingungnya kita ketika dua pahlawan dalam kehidupan nyata kita saling berhadapan dalam kasus : KPK vs DPR: Sandyakalaning Keadilan

Sudah jelas bahwa KPK adalah pahlawan rakyat. Setiap kali merekaberhasil menangkap koruptor dengan senjata OTT-nya kita langsung bersorak. “Bravo KPK…! Down with corruption…!” sorak kita. Tapi seperti juga Superman, tindakannya waktu melawan salah satu penjahat Jendral Zod ada ribuan orang korban rakyat yang tidak bersalah turut mati. Dan itu hanya dianggap sebagai collateral damage. DPR sebagai Batman tidak terima Gotham City porak poranda dan banyak korban jiwa melayang sebagai collateral damage. DPR pun menganggap KPK sebagai sosok pahlawan egois yang hanya memikirkan kepentingannya sendiri. Wong iki gak kenek dinjar-njarno. 🙄

Apakah DPR bukan pahlawan rakyat? Ya jelas pahlawan rakyatlah. Lha wong mereka jadi anggota DPR itu karena kita pilih. Kita tentu memilih sosok pahlawan untuk kita jadikan sebagai perwakilan kita di Senayan sana. Jika ada yang menganggap mereka sebagai the villain alias penjahat maka itu sebenarnya menghina dan membuka aib kita sendiri. Lha yang memilih dan mengangkat mereka jadi perwakilan kita di Senayan kan kita sendiri dan kita jelas memilih sosok yang kita anggap hebat dan sesuai untuk merepresentasikan aspirasi kita. Mosok kita memilih penjahat…?! Jadi kalau KPK saat ini sedang bertempur melawan DPR maka itu sebenarnya versi nyata dari film Batman vs Superman.

Masih ingat nggak kisah pertarungan mereka? Aku wis lali… 😀

Mengetahui persaingan sesama Superhero ini maka Lex Luthor, yang merupakan the villain alias penjahat pun merancang skenario agar Batman tergerak untuk melancarkan aksi duel hidup-mati melawan Superman. Saya sendiri sudah lupa seperti apa ceritanya dulu tapi kayaknya happy end deh. Dua-duanya memang babak belur tapi akhirnya happy end. Mudah-mudahan ini juga begitu. 😎

Dan kini kita mengikuti seri kisah nyata tentang pertarungan antara Batman vs Superman. Ada yang pro Batman dan ada yang pro Superman. Yang jelas para mahasiswa dan adik-adiknya pro Superman, eh! maksudnya KPK. Dengar-dengar yang menjadi Lex Luthor dalam kisah ini adalah sosok kaya raya dan punya kekuasaan besar juga. Tapi sebenarnya apa yang terjadi saat ini antara KPK dan DPR adalah kisah drama tentang pencarian jati diri antara kedua superhero tersebut. Karena mereka memang sama-sama superhero maka kekuatan mereka untuk mempengaruhi masyarakat jelas besar. Siapa sih yang tidak bisa dikeplekno sama KPK. Superman bisa dengan mudah menyadap percakapan orang dari jarak jauh dan Superman menganggap itu sebagai privilege yang tidak bisa diganggu gugat. Superman kok digugat…! Perkara penjahat mana dan siapa konco-konconya yang mau disadap oleh Superman ya itu hak penuh dari Superman. Mosok Superman kok mau dibatasi siapa yang mau disadapnya dan harus lapor dulu. Bukan Superman dong namanya. Suparjo kaleee…! 😂

Batman tentu punya alasan mengapa orang seperti Superman tidak bisa dibiar-biarkan menjadi mahluk super terrestrial yang tidak terjangkau oleh hukum. Lha faktanya kemarin waktu bertempur melawan Jendral Zod mengakibatkan korban ribuan orang dan Superman tidak tersentuh hukum. Lha kok nyimut kon, Man. Tidak boleh ada sosok yang tidak tersentuh hukum. Hukum harus bisa menyasar ke semua orang tidak peduli apakah dia itu Superman, Suparman, The Joker, atau Velwedan. 😎

Bagaimana akhir dari kisah pertempuran dua superhero kita ini? Ya, embuh. Opo jare Sutradaranya aja. Kalau film Batman vs Superman sutradaranya Zack Snyder. Tapi kalau yang versi KPK vs DPR ini gak jelas siapa sutradaranya. Tapi drama super kolosal yang diikuti oleh ratusan ribu demonstran di berbagai kota besar di Indonesia ini jelas biaya produksinya sudah menghabiskan jutaan dolar juga kalau sempat dihitung nanti. Saya juga menanti-nanti agar akhir dari drama pencarian jati diri dua lembaga ini bisa berakhir dengan happy ending kayak filmnya Warner Bros tersebut. Kalau bisa jangan sampai memakan banyak collateral damage. Lha ini kan kisah nyata… 😏

Cuma satu yang saya inginkan. Film Batman vs Superman ini ratingnya 17+ alias hanya boleh ditonton oleh yang berusia 17 tahun ke atas. Jadi kalau bisa yang ikut sebagai pemeran figuran dalam drama kisah nyata KPK vs DPR ini juga hanya yang sudah jadi mahasiswa sajalah. Jangan sampai ada anak-anak SMA ke bawah ikut-ikutan jadi figuran. Soalnya mereka itu jauh lebih bersemangat ketimbang kakak-kakak mereka. Mereka tidak pernah segan bakar-bakar, memukuli polisi, atau pun merobohkan gedungnya DPR meski itu tidak ada dalam skenario. Pokoke blaen nek arek-arek gak duwe udel iku melok-melok… 🙄

Selamat menonton…! 🙏😊

Surabaya, 27 September 2019

The post KPK vs DPR: BATMAN VS SUPERMAN ALA INDONESIA appeared first on Satria Dharma.

KPK vs DPR (Bagian 2): BACALAH SEJARAH…!

$
0
0

Seorang teman dengan wajah kusut bertanya pada saya soal pertarungan KPK vs DPR yang akhirnya meluas dan merembet ke berbagai masalah. “Aku kok bingung, Cak Sat. Sakjane siapa sih sing bener? Aku berusaha untuk mendengar dari kedua belah pihak. Pihak pembela KPK kudengarkan, pembela DPR dan pemerintah kudengarkan, dan bahkan pihak-pihak para pendukung dan penentang mereka kudengarkan. Tapi semakin banyak aku mendengarkan semakin bingung aku.” keluhnya. 🙄

Tentu saja, pikir saya dalam hati. Ini adalah masa-masa fitnah bertebaran dengan panah-panahnya yang datang dari segala penjuru angin. Ini adalah masa kebingungan yang melanda sebagaimana umat Islam dulu di masa Khalifah Ali r..a. yang diperangi oleh para sahabat dan umatnya sendiri. Mari kita menengok kembali sejarah dan benar-benar belajar darinya. Jangan menjadi orang dungu dan bebal yang meski sudah diberi pelajaran melalui sejarah tapi tak mampu melihat dan mendapatkan pelajaran darinya. Pada masa khalifah Ali r.a. sesama umat Islam berperang untuk mempertahankan kebenarannya masing-masing. Semua pihak tentu saja merasa benar dan mereka bersedia berperang dan bahkan jika perlu membunuh pihak yang bertentangan pendapat dengan mereka meski mereka sadar bahwa lawan mereka adalah sesama muslim. Ketika ego sudah memuncak maka nafsu pun menguasai. Ketika nafsu sudah menguasai maka mereka pun tanpa segan mencampakkan nasihat Nabi Muhammad soal bagaimana menyelesaikan sebuah perselisihan di antara sesama muslim.

Seandainya Anda hidup di zaman itu, kemana Anda hendak berpihak? Ke Khalifah Ali r.a. atau Muawiyah? Jangan kuatir. Kedua belah pihak punya alasan kuat masing-masing. Kelompok Muawiyah punya alasan kuat untuk memberontak pada Khalifah Ali karena menganggap Ali tidak mampu menegakkan keadilan atas terjadinya pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan yang keji tersebut. Bukankah Islam sangat menekankan pentingnya menegakkan keadilan? Lantas mengapa Khalifah Ali tidak mau dan tidak mampu menegakkan keadilan? Untuk apa punya khalifah yang tidak bisa menegakkan keadilan? Turun saja engkau wahai Ali…! Melawan Khalifah Ali sama dengan membela dan menegakkan keadilan. Begitu kira-kira argumen dan logika yang mereka tegakkan. (Does it ring you a bell?). 🙄

Khalifah Ali r.a memang mewarisi kekacauan yang terjadi saat masa pemerintah Khalifah sebelumnya. Beliau diangkat dalam keadaan genting dan kepercayaan pada kepemerintahan Khalifah Utsman yang sangat rendah. Tuduhannya sama dengan sekarang kok, yaitu soal korupsi dan KKN. Bahkan akhirnya ketidakpercayaan memuncak dan beliau sampai dibunuh dengan keji. Meski akhirnya Ali diangkat menjadi khalifah tapi ketidakpuasan dan kekecewaan umat tidak juga reda. Mereka juga tidak puas dan tidak percaya pada Khalifah Ali. Ketidakpuasan dan ketidak percayaan pada Khalifah Ali akhirnya menimbulkan peperangan antar sesama umat Islam dan sesama sahabat Nabi. Untuk pertama kalinya perang saudara antara umat Muslim terjadi saat masa pemerintahannya. Dalam Pertempuran Basra 20.000 pasukan pimpinan Ali melawan 30.000 pasukan pimpinan Zubair bin Awwam, Talhah bin Ubaidillah, dan Ummul mu’minin Aisyah binti Abu Bakar, istri Rasulullah.. Padahal yang memaksa Ali menjadi khalifah menggantikan Utsman bin Affan yang dibunuh secara keji justru Zubari bin Awwam dan Thalhah bin Ubaidillah sendiri. Ali di baiat pertama kali oleh Thalhah bin Ubaidilah, kemudian diikuti oleh Zubair bin Awwam, dan Sa’ad bin Abi Waqqash, dan selanjutnya diikuti oleh orang-orang dari kalangan Anshar dan Muhajirin.. Sebetulnya mereka yang mendorong Ali untuk naik tapi kemudian mereka pula yang mengkhianatinya. Bayangkan betapa rumitnya situasi dan terbelahnya umat Islam saat itu. Sebanyak lebih dari 10.000 umat Islam gugur pada peperangan itu. Mereka para korban adalah umat Islam awal dan juga para sahabat nabi.
Pemberontakan kedua dilakukan oleh Muawiyah, yang menolak Ali sebagai khalifah. Ia bahkan menganggap dirinya setara dengan khalifah walaupun ia hanya seorang gubernur. Akhirnya terjadilah Perang Shiffin yang melibatkan kelompok Muawiyah dengan kelompok Khalifah Ali. Perang ini terjadi di kota Shiffin, yang hampir dimenangkan oleh pasukan Khalifah Ali. Namun berkat kecerdikan pasukan Muawiyah yang dipimpin oleh Amr bin Ash, pasukan Ali gagal mendapatkan kemenangan. Amr bin Ash mengacungkan Al-Quran dan tombaknya, yang memiliki arti meminta perdamaian menggunakan Al-Quran. Khalifah Ali sebenarnya mengetahui bahwa hal itu hanyalah strategi licik yang dilakukan oleh pasukan Muawiyah, namun karena didesak oleh pasukannya, Khalifah Ali menerima tawaran tersebut. Akhirnya dilakukanlah perundingan untuk mencapai perdamaian yang berakhir dengan mengenaskan bagi pihak Ali. 😞
Jadi tolong jangan naif sebagai umat Islam itu. Sejak zamannya Khalifah Ali, penggunaan simbol, lambang dan idiom agama untuk mengecoh dan menipu umat demi memenangkan pertempuran sesama umat Islam sudah dilakukan. Dan yang melakukan juga sesama sahabat Nabi. Jadi kalau sekarang kita melihat ada umat Islam dan para ustad yang kemudian menggunakan bendera tauhid sebagai lambang perlawanan pada pemerintah maka itu sebenarnya cuma pengulangan strategi licik yang dulunya dipakai oleh kelompok Muawiyah. Sila baca kisahnya pada tulisan saya ini. https://satriadharma.com/…/politik-bendera-dan-bendera-pol…/ dan
https://satriadharma.com/…/umat-yang-tidak-belajar-dari-se…/

Strategi licik ini dulu berhasil membuat Khalifah Ali terguling dan belakangan anak-anaknya, yang berarti cucu Nabi Muhammad, dibantai dengan sangat sadis oleh penguasa lawan politiknya. Akhirnya kekhalifahan Islam berubah menjadi kerajaan atau dinasti. Muawiyah berhasil menciptakan Kerajaan atau Dinasti Umayyah yang dengan bangganya kita sebut sebagai Kekhalifahan Umayyah. 😞

Lalu bagaimana kita harus bersikap ketika telah pecah peperangan antar sesama umat Islam sebagaimana pecahnya umat Islam di zaman Khalifah Ali r.a? Ya bersikaplah sebagaimana umat Islam yang mengikuti pesan-pesan Nabi Muhammad sebagai panutan kita. Jangan bersikap sebagai umat Islam yang namanya saja umat Islam tapi tidak mengikuti ajaran-ajaran Nabi. Jangan jadi umat Islam yang hanya mengikuti ego dan nafsu belaka dan lupa bahwa ada ajaran Nabi yang harus diikuti. Tentu saja semua pihak akan MENGAKU bahwa pihaknya yang benar. Apa susahnya membuat alasan. Anda bisa baca tulisan saya di sini. https://satriadharma.com/2017/12/08/semua-bisa-mengaku/

Apa sih pesan-pesan Nabi Muhammad dalam soal kepemimpinan dan ketika terjadi perselisihan?
Bukankah Nabi sudah berpesan agar jika terjadi perselisihan dalam umat Islam maka mereka diminta untuk kembali pada pesan-pesan yang tertulis dalam Alquran dan Hadist? Apa sih yang tertulis dalam Alquran dan Hadist soal bagaimana kita harus bersikap pada pemimpin kita?
Kalau mau tahu sila kunjungi website saya dan baca artikel ini. https://satriadharma.com/…/khulafaur-rasyidin-dan-umatnya-…/

Sekian dulu dan semoga tulisan saya ini membuat Anda menjadi lebih paham, lebih awas, dan lebih waspada. Semoga…! 🙏

Surabaya, 28 September 2019

Salam
Satria Dharma
https://satriadharma.com/

The post KPK vs DPR (Bagian 2): BACALAH SEJARAH…! appeared first on Satria Dharma.


KPK VS DPR (Bagian 3): SINDROM BAMBANG SUMANTRI

$
0
0

Apa yang dilakukan oleh para BEM yang menolak untuk bertemu dengan Jokowi ketika diundang untuk dialog sungguh mengingatkan saya akan sosok Bambang Sumantri dalam kisah Arjuna Sasrabahu. Anak-anak BEM ini benar-benar sudah kena Sindrom Bambang Sumantri, rumongso luwih hebat ketimbang Arjuna Sasrabahu, sehingga menolak untuk diajak dialog.

Sekedar mengingatkan kembali cuplikan kisahnya, Arjuna Sasrabahu adalah raja negara Maespati yang sangat sakti. Ia dapat bertiwikrama, berubah menjadi raksasa sebesar bukit, berkepala, seratus, bertangan seribu dan memegang berbagai macam senjata sakti. Meski sakti mandraguna karena merupakan titisan Bhatara Wisnu Arjuna Sasrabahu sangat jarang menggunakan kesaktiannya kalau tidak sangat terpaksa. Ya jelaslah. Mosok kesaktian diumbar-umbar. Saya sendiri sangat jarang mengeluarkan gelar Drs saya kecuali memang situasi genting membutuhkan. Lha wong saya sudah terlanjur dipanggil Prof sama orang-orang awam itu. Yo mending dikira dan dipanggil Prof toh ketimbang Drs. Inilah sikap rendah hati dan sederhana yang saya kembangkan… 😎😉

Bambang Sumantri sendiri adalah seorang kesatria sakti jebolan padepokan tenar yang memiliki paras tampan dan senjata pemusnah angkara murka, Cakrabaskara. Bambang Sumantri memiliki seorang adik yang wajahnya menyerupai raksasa yang bernama Bambang Sukrasana. Karena ingin menjadi kesatria maka Bambang Sumantri melamar pekerjaan ke negeri Maespati. Sumantri diterima oleh Harjuna Sasrabahu dengan syarat dapat merebut Dewi Citrawati putri dari negeri Magada. Karena memang sakti Sumantri berhasil menyisihkan semua lawannya dalam sayembara merebut Dewi Citrawati tersebut. Setelah ia berhasil dalam benaknya muncul pikiran untuk memiliki sendiri Dewi Citrawati. Pikirnya kok enak Arjuna Sasrabahu. Saya yang bertempur kok dia yang mau dapat hadiahnya. Belum tentu juga rajaku tersebut sesakti aku. Jangan-jangan rumor tentang kesaktian Arjuna Sasrabahu hanyalah hoax. Lagipula Arjuna Sasrabahu sudah punya banyak istri sedangkan Bambang Sumantri masih jomblo kinyis-kinyis alumni pertapaan.
Bambang Sumantri akhirnya mbalelo. Dia tidak mau menyerahkan Dewi Citrawati ke istana dan meminta Arjuna Sasrabahu keluar istana untuk mengambil sendiri sang Dewi. Bambang Sumantri tidak mau pertemuan tertutup. Dia ingin pertemuan terbuka yang diliput oleh semua media pada waktu itu. Sayangnya TV One belum boleh beroperasi karena ijinnya belum keluar waktu itu.

Nah, para ketua BEM yang menolak undangan Presiden Jokowi ini kelakuannya ya kayak Bambang Sumantri tersebut.. Mereka merasa hebat dan mengira bahwa Arjuna Sasrabahu itu semacam raja ecek-ecek. Sudah kurus, plonga plongo pula.
Mengapa para BEM itu jadi sedemikian anggak dan arogan? Ya karena mereka merasa sangat hebat dan merasa tak ada kekuatan yang mampu menghalangi mereka. Lha wong kakak seperguruan mereka di tahun 98 saja berhasil menumbangkan Soeharto yang bukan main ngedap-ngedapi kesaktiannya. Itu Soeharto lho ya… Semua orang pada zaman itu takut dengan wibawa beliau. Tak ada satu pun yang berani melawan beliau, apalagi sampai menghinanya dengan kata-kata keji seperti : anak PKI berwajah ndeso, plonga plongo, Ai don rit wot ai sain, petugas partai, sinting, pengecut, dll. Yo tak lebokno freezer awakmu. 😂

Para ketua BEM anggak ini rupanya tidak paham sejarah. Mereka mengira bahwa Soeharto itu tumbang karena kesaktian mahasiswa semata pada waktu itu. Tentu saja bukan, Le…! Sebetulnya demo mahasiswa itu hanya pemicu. Ada beberapa faktor yang membuat Soeharto turun waktu itu. Sebelum Soeharto mundur, Indonesia telah mengalami krisis politik dan ekonomi yang parah dan berlarut-larut. Rupiah jeblok dari Rp. 2.400,- /USD sampai Rp.16.800,- Orang sudah benar- benar bosan lihat fotonya di dinding sekolah sejak SD sampai S3 dan bahkan sampai mereka bekerja jadi eselon 1. Lha wong Soeharto berkuasa selama 32 tahun. 🙄

Pada 13-15 Mei 1998, terjadi sebuah kerusuhan bernuansa rasial di Jakarta dan sejumlah kota besar. Suasana benar-benar mencekam. Selanjutnya yang terjadi adalah berbaliknya dukungan dari semua mentri Soeharto yang kemudian menuntut Soeharto untuk mundur. Pimpinan DPR/MPR yang diketuai Harmoko meminta Soeharto untuk mundur dari jabatannya sebagai presiden. Soeharto berusaha berkelit dengan menawarkan pembentukan Komite Reformasi sebagai pemerintahan transisi hingga dilakukannya pemilu berikutnya. Soeharto pun menawarkan sejumlah tokoh seperti Abdurrahman Wahid dan Nurcholish Madjid untuk bergabung. Namun, sejumlah tokoh yang ditemui Soeharto pada 19 Mei 1998 itu menolak. Enough is enough…! 😬
Soeharto semakin terpukul setelah 14 menteri di bawah koordinasi Menko Ekuin Ginandjar Kartasasmita menolak bergabung dalam Komite Reformasi atau kabinet baru hasil reshuffleDalam pernyataan tertulis yang disusun di Gedung Bappenas pada 20 Mei 1998, 14 menteri itu secara implisit meminta Soeharto untuk mundur. Tak ada jalan lain selain mundur. . No one was on his side anymore. 😞
Apa yang akan terjadi seandainya Soeharto menolak untuk mundur dan menggunakan tangan besinya seperti biasanya. Wiranto sebagai Panglima TNI saat itu masih setia kepadanya dan jika diperintahkan untuk menghadapi rakyat dengan pendekatan militeristik maka besar kemungkinan sejarah akan berbeda ceritanya. Tapi mungkin Soeharto cukup bijak untuk tidak menghadapi rakyatnya dengan kekuatan militer. Lagipula apalagi yang mau dicari dengan begitu merosotnya dukungan pada dirinya? 🙄

Nah, sekarang para Ketua BEM yang menolak bertemu dengan Presiden yang mengundangnya itu berilusi bahwa diri mereka sama saktinya dengan senior 98 mereka yang mampu membuat revolusi. Mereka mengira bahwa semua orang dan pihak akan berada di belakang mereka. Mereka bilang “A” maka semua akan bilang “A”, mereka bilang “Hijau” maka semua akan jadi “Hijau”. Tentu saja ini hanya ilusi mereka saja. Mereka ini merasa seperti Bambang Sumantri yang telah berhasil merebut Dewi Kapekawati dan menantang Arjuna Sasrabahu untuk mengambilnya sendiri.

Arjuna Sasrabahu menjadi murka dengan tantangan terbuka tersebut. Mereka akhirnya bertempur. Terjadilah peperangan yang seru dan dahsyat. Sumantri mengangkat dan melepaskan Cakrabaskara ke arah Arjuna Sasrabahu. Arjuna Sasrabahu kemudian ber-triwikrama atau mengubah dirinya menjadi raksasa yang sangat besar. Cakrabaskara yang sakti itu jadi terasa sebesar jarum saja pada Arjuna Sasrabahu yang telah bertiwikrama. Sumantri ketakutan dan lari ke hutan. Hutannya diobrak-abrik sama Arjuna Sasrabahu dan akhirnya Sumantri berhasil diringkus dan diinjak di bawah telapak kaki Arjuna Sasrabahu. Sambil menangis, Sumantri meminta ampun atas kelancangan dan kesalahannya. Arjuna Sasrabahu mau menerima maafnya tetapi dengan syarat yang lebih berat. Sumantri diperintahkan untuk membangun taman Sriwedari, dst….dst…

Saya tidak mau meneruskan ke kisah matinya Sukrasana di tangan Bambang Sumantri. Hati saya masih sangat sedih jika memikirkan peristiwa tragis tersebut. Silakan kalian membaca kisahnya sendiri dan siapkan saputangan untuk menghapus airmata. 🙏😀

Surabaya, 28 September 2019

Salam
Satria Dharma
https://satriadharma.com/

The post KPK VS DPR (Bagian 3): SINDROM BAMBANG SUMANTRI appeared first on Satria Dharma.

KPK VS DPR (Bagian 4): POLITISASI EVERYTHING

$
0
0

“There was an idea… called the Avengers Initiative. The idea was to bring together a group of remarkable people to see if they could become something more. To see if they could work together when we needed them to, to fight the battles that we never could.”

― Nick Fury to Tony Stark and Steve Rogers

MUI Jabar akhirnya sadar juga bahwa demo-demo yang terjadi saat ini telah ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu untuk melakukan makar dengan mengatasnamakan demokrasi. MUI Jabar akhirnya sadar juga bahwa agama telah benar-benar dipolitisasi oleh orang-orang yang ingin memancing di air keruh melalui Gerakan Parade Tauhid dan Gerakan Mujahid 212. Oleh sebab itu Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat menolak seruan pihak tertentu untuk melakukan gerakan aksi yang mengajak para ulama, habaib, ustadz, dan aktifis keagamaan, yang terindikasi akan menodai agama. Gerakan itu dianggap berpotensi memecah-belah bangsa.

“Gerakan itu bisa mengganggu dan memecah-belah kesatuan dan persatuan bangsa, untuk itu kami sebagai khadimul ummah DENGAN TEGAS MENOLAK,” kata Ketua MUI Jawa Barat Prof DR KH Rachmat Syafe’i, MA, Kamis (26/9). Syafe’i menyatakan, pihaknya mengapresiasi gerakan mahasiswa yang menyampaikan kritik kepada pemerintah dan DPR RI. Namun, dia juga mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap pihak-pihak yang ingin memancing di air keruh, terutama para provokator yang menginginkan suasana menjadi tidak kondusif. Pendapat senada juga diutarakan Sekretaris Umum MUI Jawa Barat Rafani Akhyar. Menurutnya, kegiatan tanggal 28 September 2019, yang menamakan gerakan parade tauihid atau gerakan mujahid 212 dikoordinir oleh kelompok tertentu di Jakarta.

Untuk itu, MUI mengimbau kepada kaum muslimin, khususnya di Jawa Barat, untuk TIDAK MENGHADIRI kegiatan tersebut. “Mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak terprovokasi ajakan mengikuti dan melakukan gerakan parade tauhid karena kegiatan tersebut merupakan POLITISASI AGAMA,” ujar Rafani.

Dia juga meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai gejala bergesernya agenda tuntutan revisi undang-undang KPK dan undang-undang lainnya kepada isu lain, seperti pembatalan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.

Sebetulnya kesadaran yang baru muncul ini agak mengherankan dan menjengkelkan saya. It’s so obvious gitu loh…! And you just realize it…?! Where have you been…?! Tapi mengingat bahwa MUI Pusat saja bisa punya pengurus macam Tengku Zul saya baru sadar bahwa MUI ini justru memang perlu direformasi.

Sekarang ini apa sih yang tidak dipolitisasi?

Apakah kalian mengira bahwa KPK itu tidak main politik? OMG…! Jangan terlalu naiflah…! Tidak perlu punya kenalan orang dalam untuk mengetahui bahwa orang-orang di dalam KPK itu juga ‘bermain’ politik untuk kepentingan pribadi mau pun kelompok mereka. Mereka yang ada di KPK jelas bukanlah para malaikat yang hidupnya semata diserahkan kepada pengabdian pada Allah semata. They are also flesh and blood with desires. Tentu saja bahwa banyak orang-orang idealis yang menjalankan tugasnya dengan penuh kesungguhan di KPK demi membangun bangsa dan negara. Tapi tentu saja juga ada orang-orang tertentu yang sambil menyelam minum air, yang artinya selain menjalankan tugas negara yang diembannya juga membangun idealisme pribadinya dengan menyusun agenda-agenda bersama orang-orang di luar KPK. Orang-orang di luar KPK ini tentu saja punya agenda tertentu pula. Kita semua ini kan memang tidak pernah lepas dari agenda-agenda baik itu pribadi, kelompok, golongan, agama, dll. Jadi pertama-tama tolong disadari dan dipahami bahwa KPK itu bukanlah kelompok para malaikat atau Avengers. Lha wong Avengers yang beranggotakan para superheroes itu saja harus mau diatur oleh pengawas yang bernama Nick Fury yang bukan superhero kok!

KPK sendiri jelas main politik. Mereka dengan cerdik menggunakan tangan mahasiswa untuk menekan DPR dan Presiden (sebaiknya pakai diksi ‘cerdik’ atau ‘licik’ ya?). Lihat saja video ketika Bachtiar Firdaus mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiwa Universitas Indonesia (BEM UI) dan sekaligus politikus PKS membriefing para ketua BEM di gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta. Alasannya menemani mahasiswa yang menginap di KPK menolak revisi UU KPK. Tentu saja Febri berkelit dan menyatakan, “KPK mengajak semua pihak menghargai niat tulus dari para mahasiswa dan masyarakat yang menyuarakan pendapatnya. Jangan sampai mahasiswa dituduh digerakkan oleh pihak-pihak tertentu,” kata Febri. Lha wong jelas-jelas para ketua BEM itu dibriefing oleh politikus gitu kok! Jika KPK ngotot menganggap Firly melakukan pelanggaran etika sangat berat karena bertemu dengan TGB yang sedang diincar dalam kasus korupsi (tapi sampai sekarang tidak naik juga kasusnya) lantas mengapa mereka dengan nyamannya membiarkan para mahasiswa dibriefing oleh politikus PKS. Apakah KPK tidak takut ada conflict of interest juga nantinya? Bukankah pada akhirnya KPK juga dituding sedang bermain mata dengan kepentingan politik tertentu?

Apakah saya menulis ini dalam rangka menyerang KPK dan mahasiswa? Jelas tidak. Saya juga tidak sedang membela DPR dan Presiden. Mereka juga punya kepentingannya masing-masing dan mereka juga menggunakan kekuasaannya. Saya hanya tidak tahan melihat orang-orang berkacamata kuda dan melihat dengan kacamata hitam putih. Itu gayanya George Bush ketika hendak menghancurkan Irak, “You’re with us or you’re against us.” Kalau kamu tidak membela saya maka kamu asu… Ojok ngono po’o, Rek!

Seorang teman mengatakan pada saya bahwa seharusnya saya berterima kasih pada mahasiswa yang mampu menekan Presiden agar mau mengeluarkan Perppu. Berterima kasih…?! Apakah kalau Presiden mengeluarkan Perppu dan menegasikan sama sekali pekerjaan DPR selama ini maka ini menyelamatkan negara? Itu kan baru asumsi orang-orang yang menganggap bahwa KPK bakal lemah syahwat dengan adanya UU KPK tersebut. Kita kan bicara negara dan bangsa dan KPK itu bukan identik dengan negara dan bangsa. KPK itu sebuah lembaga superbody yang juga harus ada aturan-aturannya agar tidak bekerja seenaknya hanya karena punya super power. Yang jelas kalau Presiden mengeluarkan Perppu maka itu menyelamatkan kepentingan kelompok di KPK yang tidak ingin dibatasi kekuasaannya. Avengers tidak mau disetir oleh Nick Fury yang menjadi representasi dari negara. Yang jelas adalah bahwa para mahasiswa telah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh kelompok tertentu di dalam KPK untuk menekan DPR dan Presiden melalui demo-demo yang akhirnya menjadi anarkhis. Mereka tidak bisa mengelak bahwa ekses dari demo mereka yang akhirnya menjadi anarkhis dan diboncengi berbagai kelompok dan kepentingan tersebut bukan menjadi tanggung jawab mereka. Tidak. It’s you who started it and you should also be responsible to the effect. Jadilah orang yang bertanggung jawab atas segala perbuatan dan dampak yang mungkin ditimbulkannya. Bukankah kita juga menuntut para polisi yang bertindak keras dan beringas pada para demonstran agar diusut dan dikenai tindakan indisipliner? Lalu siapa yang harus bertanggung jawab atas segala tindakan anarkhis, perusakan fasilitas umum, pembakaran gedung, dll? Mau ditimpakan semua pada polisi?

Surabaya, 29 September 2019

Salam

Satria Dharma
https://satriadharma.com/

The post KPK VS DPR (Bagian 4): POLITISASI EVERYTHING appeared first on Satria Dharma.

IMAN DAN TETANGGA

$
0
0

“Apa iman itu menurutmu?”, seorang teman tiba-tiba bertanya pada saya.

“Iman itu apa yang ada di hati, diucapkan oleh mulut, dan yang dinyatakan dalam perbuatan.” Jawab saya. Setidaknya itu yang saya baca dan pelajari selama ini.

“Betul! Itu adalah sebuah kesatuan dan semua harus selaras,” jawabnya sambil tersenyum. ” Jadi meski pun kamu berbusa-busa mengucapkan sesuatu di mulutmu tapi jika itu tidak tercermin dalam perbuatanmu maka itu bukanlah iman.”

“Maksudmu?” saya bertanya penasaran.

“Apakah kamu mengimani Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang?” tanyanya. Saya rasa ia sedang menggoda saya.
“Tentu saja. Apa maksudmu?” Saya semakin penasaran.

“Jika kamu mengimani Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang dan kamu sebutkan itu di mulutmu setiap kali engkau melakukan sesuatu maka seharusnya sifat pengasih dan penyayang itu muncul dalam perbuatanmu.” Demikian tandasnya.

Betul juga…! Saya berpikir. Semestinya kita yang mengaku beriman pada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang menunjukkan kasih dan sayang itu dalam kehidupan kita sehari-hari. Tapi tampaknya saat ini kita justru seringkali melakukan hal-hal yang sebaliknya. Kita justru lebih sering menunjukkan kemarahan, kebencian, dan permusuhan kita pada orang-orang di sekitar kita. Kita marah, benci, dan menunjukkan permusuhan kita yang hebat pada orang yang kita anggap kafir, munafik, atau berpihak pada kelompok yang berseberangan dengan kita. Kita bahkan menolak untuk menyolatkan jenazah sesama muslim yang berseberangan pandangan politik dengan kita. Dan kita menganggap itu sebagai ungkapan dari keimanan kita. Lalu apa dan siapa sebenarnya yang kita imani dalam hidup ini? Saya bertanya dalam hati.

“Kasih dan sayang itu seharusnya menjadi sikap dan perbuatan kita sehari-hari dan bukan sekadar ucapan kosong yang kita sampaikan dalam sholat kita.” demikian lanjutnya

“Pernah dengar hadist ini?” tanyanya, “Demi Allah, tidak beriman, tidak beriman, tidak beriman. Ada yang bertanya: ‘Siapa itu wahai Rasulullah?’. Beliau menjawab: ‘Orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatannya.” Kejahatan di sini maksudnya culas, khianat, dhalim dan dengki. Barangsiapa yang tetangganya tidak aman dari sifat itu, maka ia bukanlah seorang mukmin. Hadits ini adalah dalil larangan menjahati tetangga, baik dengan perkataan atau perbuatan. Dalam bentuk perkataan adalah jika tetangga mendengar hal-hal yang membuatnya terganggu dan resah.”

Saya terhenyak dan tidak mampu berkata-kata. Jadi jangankan dalam perbuatan, dalam sifat pun kita dilarang. Saya membayangkan betapa pilu dan sedih tetangga yang kuancam untuk tidak kusholatkan jika ia memilih orang yang kubenci.
“Apakah kamu pernah mendengar hadist yang menyatakan bahwa meski pun seseorang itu sering sholat malam dan berpuasa namun jika lisannya selalu menyakiti tetangganya maka tidak ada kebaikan padanya dan ia masuk neraka?” tanyanya lagi. Saya mengangguk tak mampu berkata.

“Bayangkan betapa sia-sianya sholat malam dan puasa yang kita lakukan jika lisan kita justru menyakiti tetangga. Itu baru lisan apalagi jika dalam bentuk perbuatan.” Ia tersenyum, menepuk pundak saya, mengucapkan salam dan pergi meninggalkan saya yang tidak mampu berkata-kata.

Surabaya, 7 Oktober 2019

The post IMAN DAN TETANGGA appeared first on Satria Dharma.

JALAN-JALAN KE BALKAN

$
0
0

Waktunya jalan-jalan lagi…. Mau apa lagi lha wong saya sudah pensiun. 😀
Kali ini kami akan jalan-jalan ke wilayah Balkan. Kalian belum pernah ke sana kan? Sama. Saya juga belum… 😎
Negara Balkan merupakan sekumpulan negara-negara yang terletak di area Eropa Tenggara. Penduduknya sekitar 53 juta dan luasnya sekitar 700.000 km persegi. Pada awalnya istilah Balkan di ambil dari nama pegunungan yang merentang dari Serbia hingga Laut Hitam yang memiliki nama sama. Namun, tidak semua negara masuk ke dalam wilayah Balkan, hanya ada beberapa negara saja, yaitu Albania, Bosnia & Herzegovina, Bulgaria, Kroasia, Kosovo, Macedonia, Montenegro, Romania, Serbia, dan Slovenia. Tapi kami tidak akan mengunjungi semua negara tersebut. Iso legrek awak… 😀

Mengapa kami memilih tur ke Balkan (dan bukan ke Njarkan)? Kami sebenarnya merencanakan untuk tur ke Rusia tahun ini tapi ternyata paket yang ditawarkan pas musim dingin dan kami tidak suka bepergian di musim dingin. Lalu kami ditawari untuk ikut tur ke Balkan ini oleh Mbak Wid, dr. Sri Widyayati SpPK MKes, istri dr. Taufik Kresna SpPD, teman IKPTM. Mereka ada acara tur bersama para alumni dokter dari Fakultas Kedokteran Angkatan 1978 ++ Undip ke Balkan bersama Atrika Tour & Travel dan kami diajak untuk ikut. Kami sepakat. Kapan lagi bisa tur bersama para pensiunan dokter? Mbak Wid memang baru saja pensiun sebagai Direktur RSJD dr Amino Gondohutomo Semarang dan beliau dan teman-temannya merencanakan untuk jalan-jalan ke Balkan ini. Sesekali bolehlah saya yang pensiunan guru tak ber-SK ini ikut acara turnya para pensiunan dokter. 😎

Tur kami akan berlangsung selama 12 hari mulai hari Sabtu, 12 Oktober 2019 dan kami baru kan kembali ke Jakarta pada hari Rabu 23 Oktober 2019. Yang tidak saya duga adalah bahwa ternyata aaat ini di Negara Balkan berada dalam awal dari musim dingin, dengan perkiraan temperatur antara 5 hingga 17 derci, dan kemungkinan hujan sekitar 25% di pagi & sore hari. Ternyata kami kena musim dingin juga. Apa boleh buat… Luput kena musim dingin di Rusia kena di Balkan. Akhirnya perlengkapan pakaian musim dingin kami yang sudah kami simpan dilemari kami bongkar lagi. Ternyata celana longjohn saya entah ke mana sehingga saya harus beli lagi. Tapi lain-lainnya masih tersimpan rapi dan kami mempersiapkan mental kami menghadapi awal musim dingin di negara Balkan tersebut. Kebetulan teman SMP saya Aziez Bahalwan juga baru saja kembali dari tur ke Negara Balkan dan katanya suhu udaranya nyaman saja. Iya sih kan dia baru berada di Musim Gugur sedangkan kami menyambut musim dingin. Meski demikian Cak Aziez berpromosi bahwa saya akan menikmati perjalanan kami ke Balkan karena daerah itu sangat indah. 😊

Berikut ini itinerary kami selama tur ke Negara Balkan ini.

Day 01 / Sabtu, 12 October 2019 :
Kami akan terbang dari Jakarta ke Istanbul, Turki pada jam 21:00 dengan menggunakan Turkish Airlines. Perjalanan akan memakan waktu sekitar 12 jam. Tapi kami hanya akan transit saja di Istanbul selama 6 jam 40 menit sebelum meneruskan perjalanan ke Venice yang akan ditempuh dalam 2 jam 35 menit. Saya jadi ingat seorang teman yayasan yang selalu menolak diajak tur ke luar negeri kalau perjalanannya naik pesawat lebih dari 6 jam. Lha ini baru ke Turki saja sudah 12 jam. Artinya dia bakal dua kali menolak.

Day 02 / Minggu, 13 October 2019 :
Kami akan tiba pagi hari di Venice, Kota Air yang menjadi salah satu kota yang romantis di Italia. Kebetulan visa Schengen kami kemarin ambilnya di Italia. Kami akan menyebrang ke Venice Island dengan water taxi. Setibanya kami akan berjalan kaki mengunjungi Piazza San Marco alun alun di tengah Venice Island, pabrik gelas Murano yang sangat terkenal dengan kerajinan gelasnya, menyusuri kanal dengan photo stop di Doge’s Palace dan City orientation untuk melihat San Marco Square, San Marco Cathedral, Bell Tower dan Bridge Of Sighs. Kami akan bermalam di Bedbank Venice Mestre (Delfino Venice Mestre + Ambasciatori Venice Mestre). Diperkirakan cuaca antara ± 10ᵒ – 16ᵒC

Day 03 / Senin, 14 October 2019 :
Dari Venice hari ini kami akan menuju Ljubljana ibukota Slovenia yang berjarak sekitar 6 jam perjalanan (Venice – Bled 280 km atau 5 jam dan dari Bled ke Ljubljana jaraknya 54 km atau 1 jam. Hari ini kami akan city tour melewati Dragon Bridge, Nicholas Church, Triple Bridge, Robba Fountain dan photo stop di City Hall. Selanjutnya mengunjungi Bled Castle yang terletak di kaki pegunungan Julian Alps yang membentang mulai dari sisi Timur Laut Italia sampai ke Slovenia. Bermalam di Hotel Lev Ljubljana. Cuaca jampir sama, yaitu sekitar : ± 10ᵒ – 19ᵒC

Day 04 / Selasa, 15 October 2019 :
Pagi ini kami dari Ljubljana akan menuju ke Postojna, Kroasia yang berjarak 53 km atau 1 jam perjalanan. Kami akan mengunjungi goa yang paling indah di Croatia dengan naik furnicular train. Dari Postojna kami akan melanjutkan perjalanan ke Otocac, masih di Kroasia, yang berjarak 4 jam perjalanan. Kami akan bermalam di Hotel Park Exclusive. Cuaca mulai lebih dingin yaitu antara : ± 8ᵒ – 7ᵒC

Day 05 / Rabu, 16 October 2019 :
Pagi hari setelah santap pagi di hotel Park Exclusive Otocac kami akan menuju Plitvice Lakes National Park yang merupakan Taman Nasional tempat tinggal beruang, serigala dan beraneka jenis burung – burung langka yang berjarak hanya 22 km. Kemudian dari Plitvice kami menuju kota Dugopolje, juga masih di Kroasia, yang berjarak 227 km atau perjalanan 4 jam 15 menit. Bermalam di hotel Hotel Katarina. Cuaca berkisar antara ± 9ᵒ – 16ᵒC

Day 06 / Kamis, 17 October 2019 :
Masih di Kroasia. Hari ini kami akan diajak city tour di Split yang berjarak 30 menit dari Dugopolje dengan mengunjungi The Palace Of Diocletian yang dibangun oleh Roman Emperor Diocletian pada tahun 300 Masehi di Teluk Aspalathos. Istana ini sekarang berdiri ditengah pusat kota dengan dikelilingi oleh gedung – gedung peninggalan sejarah lainnya. Pada tahun 1978 bangunan ini dinobatkan sebaga cagar budaya oleh UNESCO. Dari sini menuju kota Trogir yang dijuluki “Little Venice” dengan bangunan – bangunan yang berasal dari abad ke-13 yang arsitekturnya menyerupai bangunan di Venice, photo stop di Trogir Cathedral dan Duke’s Palace City Hall yang berjarak sekitar 30 km dari Split. Dari Trogir dilanjutkan ke kota cantik Dubrovnik di tepi pantai yang dijuluki “Mutiara di Adriatic” yang juga merupakan warisan kebudayaan yang ditetapkan oleh UNESCO. Ini perjalanan cukup jauh (256 km atau 4 jam 45 menit perjalanan). Bermalam di Valamar Argossy Hotel . Cuaca masih sama berkisar antara ± 5ᵒ – 17ᵒC

Day 07 / Jumat, 18 October 2019 :
Pada hari ini dari Dubrovnik, Kroasia kami akan menuju kota Kotor di Republik Montenegro yang berjarak 3 jam perjalanan. Kami akan berkeliling di kota di Bay Of Kotor yang merupakan fjord alam terdalam dilaut Mediterania. Di sini kami akan melihat keindahan arsitektur Old City dengan melihat St.Tryphon Cathedral, Castle Of San Giovanni, St.Nikola Church, Gurdich Gate dan Grubonja Palace. Dari Kotor kami akan diantar menuju kota Budva yang berjarak 24 km. Budva sudah dibangun sejak abad ke-5 dan dianggap sebagai pemukiman tertua di area Adriatik. Kami akan melakukan city tour melihat Budva Citadel, Old Town, Ballet Dancer Statue, City Walls, Holy Trinity Church dan Saint Ivan Church. Selesai acara kembali ke kota Dubrovnik untuk beristirahat.

Day 08 / Sabtu, 19 October 2019 :
Pagi ini kami akan menuju ke kota Mostar di Negara Bosnia & Herzegovina yaitu “Mutiara dari Herzegovina” yang berjarak 131 km tapi akan ditempuh dalam 3,5 jam dengan pemandangan The Old Bridge yang sangat terkenal dengan keindahannya. Dari Mostar perjalanan akan dilanjutkan menuju kota Sarajevo – yang berjarak 126 km dengan perjalanan 2,5 jam untuk city tour dengan melewati City Hall, Gazi Husrev-beg Mosque, Avaz Twist Tower and Sebilj Brunnen Fountain, dan Sarajevo Cathedral. Malam ini kami akan bermalam di Sarajevo. Cuaca masih tetap berkisar antara ± 5ᵒ – 16ᵒC

Day 09 / Minggu, 20 October 2019 :
Hari ini merupakan perjalanan panjang. Dari Sarajevo kami akan menuju ke Zagreb, Kroasia, tapi akan berhenti untuk makan siang di Banja Luka. Jarak Sarajevo ke kota Banja Luka, Bosnia dan Herzegovina, adalah 3 jam 45 menit dan dari Banja Luka ke Zagreb di Kroasia sama panjangnya. Malam ini kami akan bermalam di Panorama Zagreb Hotel. Cuaca lebih dingin, yaitu antara ± 4ᵒ – 15ᵒC.

Day 10 / Senin, 21 October 2019 :
Pagi ini kami akan diajak city tour untuk melihat Zagreb Cathedral, Bloody Bridge, St.Mark’s Square, Parliament Building, Lotscak Tower dan Tkalciceva Street. Setelah acara selesai kami akan diberi waktu untuk berbelanja. It’s shopping time before we leave Balkan countries…!

Day 11 / Selasa, 22 October 2019 :
Ini hari terakhir di Balkan karena siangnya kami akan menuju ke airport untuk penerbangan kembali ke Tanah Air. Yang mau meneruskan belanja silakan puaskan habiskan Euronya dan yang mau menikmati istirahat setelah perjalanan panjang silakan meneruskan tidur sampai siang. Jadwal pesawat kami sebenarnya masih baru akan terbang pada jam 20:15. Tapi kami harus segera check-out dan menunggu jadwal pesawat di bandara Zagreb. Ini akan menjadi penerbangan seharian karena kami baru akan sampai di Jakarta keesokan harinya pada pukul 18:00.

Day 12 / Rabu, 23 October 2019 :
Dari Zagreb Kroasia kami juga akan transit di Istanbul dan pada jam 02:20 kami meneruskan perjalanan ke Jakarta. Kami akan tiba di Jakarta sekitar jam 18:00. Biasanya proses imigrasi cukup lama sehingga kami tidak akan mungkin langsung balik ke Surabaya. Jadi kami sudah pesan hotel di sekitar bandara agar kami bisa balik ke Surabaya dengan penerbangan paling pagi.

Salam
Satria Dharma
https://satriadharma.com/

The post JALAN-JALAN KE BALKAN appeared first on Satria Dharma.

JALAN-JALAN KE BALKAN (Bagian 2)

$
0
0

Semenanjung Balkan adalah sekelompok negara di Eropa yang disatukan oleh sebuah semenanjung yang menakjubkan. Balkan memiliki luas wilayah dan budaya yang berbeda, tetapi dipersatukan oleh sejarah (dan kemudian dipecah oleh egoisme kesukuan dan agama)

Balkan adalah daerah yang sangat indah. Negara-negara di sini punya sejarah yang sangat menarik sekaligus kelam. Sejarah kelam inilah kemudian yang memunculkan istilah ‘balkanisasi’, yang berkonotasi sebagai upaya pemisahan dan perpecahan dari sebuah negara kesatuan. Balkanisasi kemudian juga menjadi istilah umum yang sering digunakan untuk menyebut kebangkitan ‘etno-nasionalisme’ yang mencabik negara yang terdiri dari banyak kelompok etnis dan agama. Ada juga yang menyebut fenomena ini sebagai ‘etno-tribalisme’ paduan antara pemisahan etnisitas dengan sektarianisme antaragama.

Kata “Balkan” berasal dari bahasa Turki yang berarti “gunung”. Artinya pengaruh Turki sangat kuat di daerah ini dulu ketika terbentuk oleh kekaisaran Ottoman (Kekhilafahan Ustmaniyah).

Sejarah suku–suku Balkan sudah ada sejak 3000 tahun yang lalu. Mereka terdiri dari berbagai negara dan bahasa seperti bahasa Latin, bahasa Yunani, bahasa Slavia, bahasa Hongaria dan berakhir setelah Kekaisaran Ottoman yang menjadi penguasa utama wilayah Semenanjung Balkan untuk jangka waktu yang lama.

Sebelum kekaisaran Ottoman wilayah ini dikuasai kekaisaran Romawi. Pemisahan Kekaisaran Romawi membagi wilayah Balkan menjadi Katolik Roma dan Ortodoks Bizantium. Setelah itu masukkah Kekaisaran Ottoman, yang menandai pengaruh Islam selama lima abad yang memisahkan Balkan antara penduduk yang beragama Kristen dan Muslim. Era kekuasaan Turki memang membuat banyak bangsa Slav, yang merupakan masyarakat asli Makedonia, berbondong-bondong masuk Islam ratusan tahun silam.

Suku-suku di Balkan tersebut kemudiam memutuskan untuk bergabung menjadi satu negara, yaitu Yugoslavia, dengan harapan dapat menyelamatkan diri dari penindasan karena perbedaan agama. Yugoslavia sendiri berdiri sejak tahun 1918 sampai dengan tahun 2003. Negara ini berdiri sebagai hasil Deklarasi Corfu pada 20 Juli 1917. Yugoslavia terdiri dari enam negara federasi (bagian) dan dua provinsi otonom, yaitu: Bosnia dan Herzegovina, Kroasia, Makedonia, Sloveni, Serbia, Vojvodina dan Kosovo.

Republik Yugoslavia dipersatukan oleh Presiden yang kuat yaitu Josif Broz Tito. Josif Tito adalah sahabat dekat Presiden Soekarno. Lima sahabat Soekarno, Tito, Nehru PM India, Naser Presiden Mesir, Nkrumah Presiden Ghana kemudian bersepakat mendirikan Gerakan Non Blok, Non Alliance Movement.

Ketika Tito meninggal pada tahun 1980, terjadi persaingan dari para penerusnya yang akhirnya menjadikan perpecahan. Akhirnya disepakati Yugoslavia memilih pemimpin kolektif. Dengan pemimpin bersama, Delapan orang tokoh dari berbagai etnis. Tapi ternyata kepemimpinan kolektif ini tidak solid, semuanya ingin mengedepankan kepentingan etnisnya masing masing.

Terjadilah perpecahan, Kroasia dan Slovenia menyatakan merdeka. Hal ini kemudian memyulut terjadinya perang saudara yang berdarah dan memilukan. Bangsa Indonesia harus belajar dari sejarah bangsa Slavia yang tercerai berai karena egoisme pemimpin suku dan agama ini. Jangan sampai terjadi balkanisasi seperti yang terjadi di bekas negara Yugoslavia yang dulunya sangat kuat kemudian hancur menjadi negara kecil-kecil dengan sejarah kekejaman yang memilukan.

Melalui serangkaian perundingan dan misi damai, terjadilah negara Balkan baru seperti saat ini.
Perang etnis-agama sejak 1991-1995 di Semenanjung Balkan berhasil diakhiri melalui Persetujuan Perdamaian Dayton (Ohio, AS) pada 21 November 1995. Tetapi perang kemudian berpindah ke wilayah Kosovo sepanjang 1998-1999 dan pasukan Serbia yang menindas Bosnia menyerah setelah militer NATO membom ibukota Beograd. Terbukalah kemerdekaan Kosovo dari Serbia pada 17 Februari 2008. Sang tokoh Presiden Serbia, Slobodan Milosevic, pembantai etnis Bosnia , meninggal di penjara ketika sedang menjalani proses pengadilan Internasional di Den Haag Belanda.

VENESIA

Kami mendarat di bandara Istambul untuk transit pada pukul 4 pagi waktu Istambul atau pukul 8 WIB. Ada beda waktu 4 jam antara Istambul dan Jakarta. Perjalanan kami tampaknya lebih cepat satu jam daripada yang diperkirakan. Dalam 11 jam kami sudah sampai di Istambul dari perkiraan 12 jam perjalanan. Turkish Airlines yang kami tumpangi cukup nyaman dan makanannya cukup enak. Tapi kalau pramugarinya saya lebih suka pada pramugari Lion.

Kami transit di bandara Istambul sekitar tujuh jam karena pesawat Turkish Airlines yang akan membawa kami ke Venice baru akan berangkat pada jam 11:40. Jadi kami nongkrong minum kopi di salah satu cafe di bandara. Kami tidak keluar dan berkeliling saja di bandara Istambul selama enam jam tersebut. Lumayan bosan deh! Saya pikir semestinya pemerintah Turki atau travel bisa mengatur agar ada city tour gratis bagi pelancong yang transit minimal enam jam seperti yang dilakukan oleh bandara Changi, Singapura. Tapi mungkin apa yang dilakukan oleh Singapura masih terlalu rumit bagi negara lain. 😊

Perjalanan dari Istambul ke Venesia makan waktu sekitar 2,5 jam. Tapi tidak terasa karena ada hiburan video dan makanannya juga enak. Perbedaan waktu antara Istambul dan Venesia adalah 1 jam sedangkan Jakarta Venesia adalah 5 jam. Jadi ketika di Jakarta sudah jam 10 pagi di Venesia baru mau masuk Subuh.

Venesia ternyata tidak terlalu dingin seperti yang saya kuatirkan. Cuacanya bahkan sejuk menyenangkan dan sore hari baru agak menggigit. Diperkirakan cuaca antara ± 10ᵒ – 16ᵒC. Jelas lebih dingin ketimbang suhu kamarku yang ber-AC.
Kami ke Venesia dulu dan tidak langsung ke Balkan karena untuk ke negara Balkan harus menggunakan visa Schengen yang multi-entry dan untuk itu kami harus masuk ke salah satu negara Eropa. Itali dipilih karena negara terdekat dan Venesia adalah kota terdekat untuk masuk ke negara Balkan.

Tujuan pertama kami di Venesia adalah San Marco.

Venesia saat ini boleh dikata sudah jadi kota turisme belaka. Penduduknya semakin lama semakin sedikit entah mengapa. Jadi begitu sampai di Venesia yang kita temui di mana-mana adalah turis, turis, dan turis. Ada empat kapal cruise besar yang nangkring di pelabuhan Venesia. Edian…! 😊

Venesia yang dulu terkenal sebagai kota peedagangan (ingat kisah ‘The Merchant of Venice’?) kini lebih dikenal oleh para turis sebagai Kota Air yang menjadi salah satu kota yang romantis di Italia. Bayangkan betapa romantisnya jika bisa naik gondola menyusuri kota tua Venesia bersama kekasih tercinta. Apalagi sambil diiringi lagu “Ani” dari Rhoma Irama atau “Siksa Kubur”nya Ida Laila. Dijamin disorientasi… 😀

Kami menyebrang ke Venice Island dengan water taxi melintasi rumah-rumah kuno yang usianya entah sudah berapa ratus tahun. Katanya rumahnya Marcopolo ada di sekitar rumah-rumah yang kami lewati. Setibanya di sana kami berjalan kaki mengunjungi Piazza San Marco alun alun di tengah Venice Island, kami juga mengunjungi pabrik gelas Murano yang sangat terkenal dengan kerajinan gelasnya. Harganya dalam rupiah berderet jumlah nolnya. Tapi ternyata kami di rumah punya koleksi gelasnya peninggalan dari almarhumah mertua. Entah kapan beliau membelinya dulu. 😊

Kami menyusuri kanal mirip gang-gang kota dengan Gondola yang bayar 20 Euro/perorang dan gondolanya diisi 6 orang. Sekali keliling gang-gang kota gondolanya dapat 1,6 juta rupiah padahal hanya setengah jam lebih. Bayangkan kalau mereka setiap hari ngetrip 20 kali. Mestinya tukang perahu di Venesia ini sugih-sugih dibandingkan para dokter BPJS yang tarip pasiennya per orang gak sampai 10 ribu rupiah. 😀

Kami mampir untuk photo stop di Doge’s Palace dan City orientation untuk melihat San Marco Square, San Marco Cathedral, Bell Tower dan Bridge Of Sighs. Kami ternyata bermalam di Hotel Marcopolo di Bedbank Venice Mestre (Delfino Venice Mestre + Ambasciatori Venice Mestre). Wah, keturutan juga nginap di rumahnya Marcopolo yang sangat legendaris itu. 😀

SLOVENIA : BLED DAN LJUBLJANA

Perjalanan kami berikutnya adalah enam jam jalan darat masuk ke Slovenia, negara Balkan paling Barat.
Dari Venice hari ini kami akan menuju Ljubljana ibukota Slovenia yang berjarak sekitar 6 jam perjalanan (Venice – Bled 280 km atau 5 jam dan dari Bled ke Ljubljana jaraknya 54 km atau 1 jam. Pagi ini jalanan berkabut tebal. Tapi untungnya semakin siang kabut pun menghilang.

Kami mengunjungi Bled Castle yang terletak di kaki pegunungan Julian Alps yang membentang mulai dari sisi Timur Laut Italia sampai ke Slovenia. Bled Castle sungguh menakjubkan, karena terletak di atas tebing kapur setinggi sekitar 120 meter, tepat di sisi utara danau Bled. Bled Castle tercatat sebagai istana tertua di Slovenia, dibangun pada tahun 1011. Jadi kira-kira seusia dengan Candi Borobudur. Bayangkan…! 😊

Karena sudah berusia lebih dari 1000 tahun dan mengalami perpindahan pemilik seratus kali lebih, maka banyak sekali terjadi perubahan arsitektur serta percampurbauran gaya interiornya. Perombakan yang terjadi pada abad pertengahan membawa istana ini lebih kuat menampilkan corak Renaissance. Komplek istana terdiri dari dua level, terhubungkan oleh tangga. Panorama Bled menakjubkan ditilik dari istana ini. Kami makan siang di kastil indah ini dengan menu tenderloin yang terlalu besar porsinya untuk saya.

Hari ini kami city tour melewati Dragon Bridge, Nicholas Church, Triple Bridge, Robba Fountain dan photo stop di City Hall. Karena tidak ada masjid dan mushalla di sekitar maka saya masuk ke Gereja St. Nichols dan cari tempat di salah satu altarnya yang bersih untuk shalat. Waktu salat Dhuhur dan Ashar saya jamak. Alhamdulillah saya sudah pernah shalat di gereja. 😀

Kami bermalam di Hotel Lev Ljubljana yang setara dengan hotel bintang lima. Sungguh enak kalau dapat hotel seperti ini terus nantinya. Cuaca hampir sama, yaitu sekitar : ± 10ᵒ – 19ᵒC dan terasa nyaman.

Slovenia adalah negara kecil dengan jumlah penduduk hanya dua juta saja. Meski demikian penduduknya ganteng-ganteng dan cantik-cantik. Penampilan mereka juga lebih keren dan wanitanya tampak anggun meski jika berjalan sangat cepat. Tidak seperti orang Indonesia yang klemar-klemer. 😀

Tampang dan penampilan mereka lebih keren ketimbang orang Italia. Tidak salah jika Donald Trump sampai kesengsem sama orang Slovenia. Melania Trump itu aslinya orang Slovenia. Ada teman saya yang ngawur bilang bahwa Melania itu aslinya orang Nganjuk. Mana ada prejengan orang Nganjuk seperti Melania Trump. Sambil bergurau kami bilang bahwa di Slovenia ini kami dilayani oleh pelayan yang kalau di Indonesia minimal jadi pemain sinetron saking gantengnya. 😀

Sekian dulu…

Ljubljana, 15 Oktober 2019

Foto-foto

The post JALAN-JALAN KE BALKAN (Bagian 2) appeared first on Satria Dharma.

JALAN JALAN KE BALKAN (Bagian 3)

$
0
0

Setiap kali kami ikut tur ke LN saya selalu merasa senang dan gembira. Saya berpikir segala hal yang kami lihat begitu indah. Mengapa kami tidak melakukannya lebih sering dan lebih lama? Hidup ini tentu akan lebih bahagia jika kita lebih sering mendatangi negara-negara lain, utamanya lokasi-lokasi yang memang dijadikan tujuan turisme. Mungkin itu sebabnya kalau saya setiap tahun selalu ingin jalan-jalan dan selalu suka dapat penawaran tur dari biro travel. Tapi kadang kami juga suka mengadakan tur sendiri tanpa ikut biro travel. Mungkin itu juga resepnya mengapa saya tampak lebih muda dari usia saya dan istri saya tampak lebih muda daripada saya. J Banyak yang menduga saya baru berusia 60 tahun padahal sebenarnya sudah hampir 62 tahun. Lumayanlah dapat kortingan setahun lebih. Emoji Itulah rahasianya mengapa sering-sering bepergian keliling dunia membuat orang jadi awet muda. Lakukanlah apa yang kami lakukan ini… Jadilah awet muda…! Emoji

Perjalanan kami berikutnya adalah ke Kroasia. Ini negara lain di sebelah timur Slovenia. Tapi sebelumnya kami mengunjungi Postojna Cave di Slovenia yang merupakan goa dengan panjang 24km yang stalaktit dan stalakmitnya terbentuk dari 2 juta tahun lalu. Pagi ini kami dari Ljubljana menuju ke Postojna, Slovenia, yang berjarak 53 km atau 1 jam perjalanan dari Ljubljana.

Gua Postojna adalah gua paling terkenal di dunia. Goa ini juga merupakan daya tarik wisata terbesar di Slovenia dan salah satu monumen karst terbesar di dunia. Jaringan terowongan, lorong, galeri, dan aula yang fantastis, keragaman fitur Karst yang mencengangkan serta akses yang mudah tentu saja merupakan alasan utama kepopuleran gua tersebut dan sejumlah besar pengunjung. Kami mengelilingi goa yang paling indah di Slovenia ini dengan naik kereta sejauh dua kilometer dan disambung dengan berjalan kaki. Untuk masuk ke goa ini kita harus pesan tempat sesuai jadwal yang ditentukan karena padatnya pengunjung.

Dari Postojna kami akan melanjutkan perjalanan ke Otocac, di negara Kroasia, yang berjarak 4 jam perjalanan. Untuk masuk ke Kroasia kami harus menunjukkan paspor karena Kroasia adalah negara lain dan kami harus punya visa untuk masuk negara ini. Kami juga tukar uang dari Euro ke Kuna, mata uang Kroasia (ditulis Hravtska dan kode internetnya adalah ‘hr’). Satu Euro dapat 7,2 Kuna.

Kroasia punya garis pantai panjang, indah dan menjadi salah satu destinasi terbaik saat liburan ke Balkan. Ibu kotanya adalah Zagreb. Dalam sejarahnya, negara ini merupakan negara republik untuk Republik Sosialis Federal Yugoslavia. Negara ini melepaskan diri dan memperoleh kemerdekaan pada 1991. Penduduk Kroasia adalah sekitar 4 juta orang. Tapi anehnya penduduknya semakin susut kalau dilihat dari statistik. Pada tahun 2011 jumlah penduduknya sekitar 4,2 juta tapi pada 2019 tinggal 4 juta saja. Lha kalau trend penurunan jumlah penduduk ini semakin tinggi kan bisa habis penduduknya nanti dan akan diisi oleh para turis saja. Apakah kita perlu pindah ke negara yang maju dan indah ini ya? J Berdasarkan penelitian, kota tertua di Eropa katanya adalah Vinkovci di Kroasia yang sudah ditinggali sejak 8,000 tahun yang lalu. Jadi daerah di Kroasia ini memang sudah benar-benar tua peradabannya karena sudah dimulai jauh sebelum Masehi.

Kami bermalam di Hotel Park Exclusive. Meski katanya bintang empat tapi ternyata kamarnya kecil. Cuaca mulai lebih dingin yaitu antara : ± 8ᵒ – 7ᵒC tapi tetap menyenangkan.

Setelah sarapan pagi di hotel Park Exclusive Otocac kami menuju Plitvice Lakes National Park yang merupakan Taman Nasional yang sangat luas dan indah tempat tinggal beruang, serigala dan beraneka jenis burung–burung langka yang berjarak hanya 22 km. Taman Nasional Plitvice ini dilindungi oleh UNESCO dan harus dijaga alamnya agar tidak diubah. Sepanjang perjalanan grimis dan jalanan sangat sepi seolah hanya kami yang lewat. Tapi suasananya sungguh indah. Sepanjang taman ini kami berjalan cukup panjang dan jauh sehingga membuat para peserta tur kami agak termehek-mehek. Tapi saya justru senang dengan sedikit olahraga berjalan ini karena taman ini sungguh indah.

Kemudian dari Plitvice kami menuju kota Dugopolje, juga masih di Kroasia, yang berjarak 227 km atau perjalanan 4 jam 15 menit. Kami bermalam di hotel Hotel Katarina yang ternyata kamarnya sangat bagus dan luas. Ini hotel yang terbaik selama kami mengikuti tur. Cuaca berkisar antara ± 9ᵒ – 16ᵒC tapi suhu di kamar terasa hangat.

TROGIR, SPLIT DAN DUBROVNIK

Esoknya dari Dugopolje kami menuju ke Kota Split, kota terbesar ke dua setelah Zagreb Ibukota Kroasia. Dari sini kami akan menuju ke Dubrovnik. Bagi penggemar film seri ‘Game of Thrones’ dua kota ini akan sangat menarik karena film ini dibuat di pantai Dalmatian Split and Dubrovnik. Kita bisa mengunjunginya dan bahkan bisa ikut tur khusus Game of Thrones. Tapi kami tidak ikut turnya dan sekedar membeli suvenirnya.

Split adalah kota Kroasia terbesar kedua dan kota terbesar di wilayah Dalmatia, dengan sekitar 350.000 orang tinggal di daerah perkotaannya. Itu terletak di pantai timur Laut Adriatik dan tersebar di semenanjung pusat dan sekitarnya. Sebagai pusat transportasi intraregional dan tujuan wisata populer, kota ini terhubung dengan pulau-pulau Adriatik dan semenanjung Apennine. Split kini adalah kota turisme dan setiap hari menerima ribuan turis yang memgunjunginya.

Di Split kami mengunjungi The Palace Of Diocletian yang dibangun oleh Roman Emperor Diocletian pada tahun 300 Masehi di Teluk Aspalathos. Istana ini sekarang berdiri ditengah pusat kota dengan dikelilingi oleh gedung – gedung peninggalan sejarah lainnya. Pada tahun 1978 bangunan ini dinobatkan sebaga cagar budaya oleh UNESCO. Dari sini menuju kota Trogir yang dijuluki “Little Venice” dengan bangunan – bangunan yang berasal dari abad ke-13 yang arsitekturnya menyerupai bangunan di Venice, photo stop di Trogir Cathedral dan Duke’s Palace City Hall yang berjarak sekitar 30 km dari Split.

Trogir adalah kota bersejarah dan pelabuhan di pantai Adriatik di Kabupaten Split-Dalmatia, Kroasia, dengan populasi hanya sekitar 13 ribuan orang tapi dipenuhi dengan turis. Kota bersejarah Trogir terletak di sebuah pulau kecil antara daratan Kroasia dan pulau Čiovo. Itu terletak 27 kilometer (17 mil) barat kota Split.

Trogir memiliki 2300 tahun tradisi urban yang berkelanjutan. Budaya mereka diciptakan di bawah pengaruh orang-orang Yunani kuno, dan kemudian orang-orang Romawi, dan Venesia. Trogir memiliki istana, gereja, dan menara, serta benteng di sebuah pulau kecil, dan pada 1997 tercantum dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO. Kota tua ini rasanya lebih banyak turisnya ketimbang penduduk aslinya.

Dari Trogir perjalanan kami dilanjutkan ke kota cantik Dubrovnik di tepi pantai yang dijuluki “Mutiara di Adriatic” yang juga merupakan warisan kebudayaan yang ditetapkan oleh UNESCO. Ini perjalanan cukup jauh (256 km atau 4 jam 45 menit perjalanan). Tapi saya bisa beristirahat dengan tidur nyaman di bangku belakang bis kapan pun saya mau karena kami hanya berjumlah 24 orang sedangkan kapasitas bis 40 orang. Jadi kalau capek dan mengantuk saya ke bangku belakang bis dan tidur dengna nyamannya.

Dubrovnik adalah sebuah kota di Laut Adriatik di Kroasia selatan. Ini adalah salah satu tujuan wisata paling menonjol di Laut Mediterania, pelabuhan dan pusat Kabupaten Dubrovnik-Neretva. Total populasi adalah 42.615 (sensus 2011). Pada tahun 1979, kota Dubrovnik bergabung dengan daftar situs Warisan Dunia UNESCO. Itu sebabnya Dubrovnik menjadi tujuan wisata dunia saat ini.

Kami bermalam di Valamar Argossy Hotel yang kamarnya berbintang lima yang sangat bagus dan tidak kalah dengan hotel Lev di Ljubljana. Cuaca masih sama berkisar antara ± 5ᵒ – 17ᵒC tapi terasa hangat karena matahari bersinar cerah.

NEUM, BOSNIA-HERZEGOVINA

Kami mengunjungi daerah Neum yang masuk dalam negara Bosnia-Herzegovina. Ini adalah daerah peristirahatan atau resort khusus bagi warga Bosnia-Herzegovina khususnya pada musim panas. Ini adalah daerah pantai yang sangat indah. Tapi kami hanya sekedar mampir saja di sini.

OLD CITY DAN KOTOR MONTENEGRO

Dari Dubrovnik, Kroasia kami menuju kota Kotor di Republik Montenegro yang berjarak 3 jam perjalanan. Kami akan berkeliling di kota di Bay Of Kotor yang merupakan fjord alam terdalam dilaut Mediterania. Di sini kami akan melihat keindahan arsitektur Old City dengan melihat St.Tryphon Cathedral, Castle Of San Giovanni, St.Nikola Church, Gurdich Gate dan Grubonja Palace. Old City adalah tempat pembuatan serial TV ‘Game of Thrones’ yang sangat terkenal itu. Di sini dijual berbagai macam souvenir dari film seri tersebut.

Dari Old City, Dubrovnik, kami menuju ke Bay of Kotor. kami akan diantar menuju kota Budva yang berjarak 24 km. Budva sudah dibangun sejak abad ke-5 dan dianggap sebagai pemukiman tertua di area Adriatik. Kami akan melakukan city tour melihat Budva Citadel, Old Town, Ballet Dancer Statue, City Walls, Holy Trinity Church dan Saint Ivan Church. Selesai acara kembali ke kota Dubrovnik untuk beristirahat. Kroasia sungguh negara yang indah dan saat ini menjadi negara tujuan wisata utama dunia. Saat ini harga tanahnya sudah mencapai 120-an juta/meter. Lha kalau mati mau dikubur di sini ya sediakan saja dana sekitar 1/4 Milyar. Emoji

KROASIA

Penduduk Kroasia hanya 4 jutaan saja dan terkonsentrasi di Zagreb sebagai ibukotanya. Negara ini termasuk negara maju dengan pertumbuhan ekonomi 2,6% (Indonesia dua kali lipat pertumbuhan ekonominya). Untuk negara Eropa pertumbuhan ekonomi segitu sudah sangat bagus. J Kabarnya perekonomian di Kroasia tidak pernah sepenuhnya pulih setelah 2008. Pertumbuhan ekonominya sudah terkoreksi sekira 0,4 persen pada 2014. Negara ini memiliki tingkat pengangguran yang cukup tinggi, dan pembangunan yang tidak merata. Hal ini diperparah dengan terus berkurangnya investasi asing.

Kroasia ini beruntung karena pariwisatanya sangat hidup. Tourism is a major industry in Croatia. Kira-kira banyak mana kunjungan wisata ke Indonesia atau ke Kroasia? Kita kan punya Bali yang sangat populer tsb? Ternyata jumlah wisman yang datang langsung ke Bali selama tahun 2018 tercatat mencapai 6.070.473 orang sedangkan Kroasia kedatangan turis asing sebanyak 19,7 juta turis pada tahun 2018. Itu artinya tiga kali lipat lebih dibandingkan Bali. Secara global Indonesia bahkan kalah dibandingkan Kroasia. Hanya ada sekitar 15,4 juta kunjungan wisata mancanegara ke seluruh destinasi di Indonesia (masih kalah jauh dengan Thailand yang 35 juta setiap tahunnya).

Sejak akhir Perang Kemerdekaan Kroasia, industri pariwisata telah berkembang pesat di negara ini dan mencatat peningkatan empat kali lipat dalam jumlah wisatawan, dengan 19,7 juta turis pada tahun 2018. Yang paling banyak adalah wisatawan dari Jerman, Slovenia, Austria, Italia, dan Polandia serta Kroasia sendiri. Lama kunjungan turis di Kroasia rata-rata sekitar 5 hari. Bayangkan kalau nantinya turis dari China menyerbu tempat ini. Emoji

PASSPORT DAN MATA UANG…

Semua negara Balkan yang kami kunjungi sangat indah. Saking indahnya sehingga semua tempat dipenuhi oleh turis dari berbagai negara (lha pancen sing tak parani iku lokasi wisata, Cak! )

Tapi negara-negara ini memang luar biasa indah. Asal jangan datang pas musim dingin saja. Suhu bisa mencapai -20 derci di mana danau-danau membeku sampai 30 senti tebalnya. Jangankan burung, bahkan domba yang pakai bulu tebal pun malas berkicau.

Tapi ada satu hal yang menjengkelkan kalau kita berkelana dari satu negara ke negara lain di bekas negara Yugoslavia yang pecah berantakan ini. Karena jadi negara kecil-kecil maka keluar masuk negara mana pun ya harus periksa passport di Carina atau Douane (imigrasi). Dan itu bisa memakan waktu lumayan lama. Yang saya bayangkan adalah berapa kali kita harus ganti passport kalau pekerjaan kita adalah keluar masuk ke negara-negara tetangga. Bayangkan kalau Anda pemegang passport DIY dan kalau kerja di Solo harus melewati pemeriksaan passport baik masuk atau pun keluarnya.

Selain itu, mata uang yang dipakai setiap negara berbeda-beda. Di Venesia dan Slovenia kami masih bisa pakai Euro tapi begitu masuk ke Kroasia dan Montenegro maka mereka mewajibkan kami menggunakan mata uang mereka sendiri. Sekedar informasi, dari 50 negara di Eropa ada 28 mata uang yang dipergunakan. Sekarang, Euro baru merupakan alat pembayaran sah di 18 dari 28 negara anggota Uni Eropa. Kroasia menggunakan mata uang mereka sendiri, yaitu Kuna Kroasia (Kn) dan di Bosnia dan Herzegovina pakai Mark Bosnia dan Herzegovina (KM). Meski ada yang mau menerima Euro tapi sebagian besar tidak mau menerima. Lha ini kan merepotkan kalau kita keluar masuk ke setiap negara.

Sekian dulu laporan saya atas jalan-jalan saya ke Balkan tahun ini. Sampai jumpa di laporan ke negara lain pada tahun depan (kalau sempat). Emoji

Surabaya, 26 Oktober 2019

Salam

Satria Dharma
https://satriadharma.com/

The post JALAN JALAN KE BALKAN (Bagian 3) appeared first on Satria Dharma.

PIBU ATAU REUNI…?! 😀

$
0
0

Sore tadi Bengcu Dikbudpay menemui 40 tokoh kangaow dari delapan penjuru angin untuk mendengarkan apa permasalahan pendidikan yang mereka lihat dan apa rekomendasi mereka untuk menyelesaikan masalah tsb. Yang hadir hampir semua taihiap dan lihiap dari semua perguruan termasuk Pendekar Pedang Harum, Si Bongkok dari Gurun Gobi, Pek I Lihiap, Pendekar Tinju Seribu Kati, Pendekar Racun Timur, San Hoa Lihiap, Seruling Maut, dll. 😀

Mas Mentri datang terlambat karena harus menghadiri rapat dengan Wapres ketika kami sudah mulai lempar jurus masing-masing. Ketika piauw mulai beterbangan dan lwekang berkesiuran barulah Bengcu baru yang dianggap sebagai Sintong ini datang.

Begitu Bengcu datang maka semakin ramailah ruang pibu dengan berkelebatannya jurus-jurus dari para tayhiap dan lihiap yang hadir. Bercampur baurlah jurus pedang, jurus golok, gada, tongkat, piauw di ruang pibu tsb. Saya yang hanya membawa jurus tangan kosong terpaksa blangkemen melihat kehebatan jurus-jurus maut mereka. Daripada kena sodokan jurus-jurus mematikan mereka maka saya diam-diam mengerahkan gwakang saya untuk saya menghabiskan kudapan yang tersedia di meja. Tidak sampai sepenanak nasi habislah kudapan di hadapan saya. Saya sempat melirik kudapan Pak Fasli Jalal yang duduk di sebelah saya tapi saya tidak berani mencomotnya. Bisa-bisa saya kena jurus Patokan Burung Bangau beliau. 😀

Apa hasil dari persamuhan tersebut? Kalau bagi saya sih ini sekedar reuni dan kenalan dengan Bang Bengcu. Lha wong namanya saja Forum Silaturrahmi. Kan kami hampir semua kenal satu sama lain. Jadi seperti yang Anda bisa lihat di foto ini kami semua hepi bisa foto bersama dengan Bengcu baru.
Saya tentu saja punya kesan pribadi dan catatan ttg Mas Mentri atas forum ini tapi untuk sementara biarlah saya simpan sendiri saja dulu. Yang jelas Mas Mentri ini memang cerdas dan tidak suka basa-basi. Ia selalu ingin right to the point (and I like it very much). 😀

Mas Mendikbud kita jelas bukan orang bodoh. Dia jelas sudah punya gambaran apa tantangan yang bakal dihadapinya ketika menyatakan “I will…!” ketika Presiden melamarnya jadi Mendikbud. Bahkan saya dengar rumor bahwa sebenarnya dia ditawari jadi Mentri Industri Kreatif tapi menolak dan memilih Kemendikbud yang penuh dengan hantu blau itu. Edian…! 😯 Tapi apakah permasalahan yang akan dihadapinya itu sesuai dengan yang ia perkirakan atau tidak itu masalah lain. 😎 Setelah mendengarkan banyak orang melontarkan permasalahan, tantangan, dan hambatan yang menghadang mungkin saja ia merasa ternyata masalahnya lebih besar atau tidak sesederhana yang ia perkirakan. Mungkin saja lho ya…

Soalnya kalau saya sendiri disuruh mendengarkan apa permasalahan pendidikan dari 40 orang yang memang suka dengan masalah ya bisa bludrek sendiri… Paling tidak saya akan berkesimpulan bahwa sebagian dari mereka ini justru masalah itu sendiri… 😂

Hari masih terlalu dini untuk menilai apakah hujan akan turun atau matahari akan bersinar cerah. 🙏😊

The post PIBU ATAU REUNI…?! 😀 appeared first on Satria Dharma.


BUSINESS AS USUAL VS EVERYBODY’S BUSINESS

$
0
0

Apa yang terjadi jika Anda ingin mendapat masukan tentang berbagai masalah kemudian mengundang 40 orang yang menurut Anda adalah pakar dan meminta mereka bicara sak karepnya sesuai dengan apa uneg-uneg mereka di sebuah forum dengan jatah waktu hanya sekitar satu jam?

Saur manuk…! 😀 (kalau tidak tahu artinya ya cobalah buka buku primbon) 😎

Pertemuan dengan Mas Mentri kemarin sore sampai Maghrib punya beberapa nilai strategis (menurut saya sih!), yaitu:
– Kami bisa berkenalan langsung dengan Mas Mentri dan beliau juga mengenal kami in general. I hear you… I hear you…! 😀
– Kami bisa menilai seperti apa beliau at a snapshot dan beliau juga bisa menilai seperti apa sih prejengan dan isi kepala kami. Tentu saja dalam batasan waktu dan materi yang tersampaikan pada waktu itu.

– Beliau bisa menyampaikan pesan tentang ke mana beliau akan mengarahkan kapal induk Kemendikbud nantinya dan bagaimana ia akan membawanya. Ada tiga pesan yang beliau sampaikan tentang bagaimana ia akan membawa kementriannya, yaitu: Pertama ia menjanjikan adanya inovasi-inovasi di bidang pendidikan. Bagaimana inovasinya kita belum tahu. Let’s see and hope for the best. Yang jelas beliau ini sangat taktis dan tidak suka hal yang bertele-tele. Just jump and get to your point. Tentu saja ini berita buruk bagi mereka yang suka bermain wacana dan bergumul di kata-kata indah belaka. 😎 Kedua, ia mendapatkan kesan bahwa sebenarnya komunitas pendidikan lebih tahu tentang apa permasalahan pendidikan dan bagaimana mengatasinya. Ini tentu saja kabar baik dan melegakan bagi para pegiat pendidikan di berbagai penjuru angin karena ini berarti beliau mengapresiasi apa yang dilakukan oleh mereka-mereka yang di lapangan. Ketiga, beliau menegaskan pada semua pihak bahwa dia akan bekerja sungguh-sungguh dan tidak akan tertarik pada hal-hal seremonial.

Jadi jangan undang beliau untuk hal-hal seremonial karena itu wasting his time. Saya rasa ini kode keras bagi kita yang suka sekali mengundang mentri untuk merayakan sesuatu. 😎 Kita ini memang selalu ketagihan dengan hal seremonial (termasuk berfoto dengan beliau). Tapi kemarin malah beliau kok yang ngajakin berfoto bersama (dan sayang sekali bahwa saya tidak mendapatkan posisi yang wuenak agar kelihatan punya foto bersama beliau. Ini juga masalah nasib). 😂

Satu hal lagi yang ia ingin sampaikan adalah bahwa ia akan mensinergikan dan mengkolaborasikan semua pihak untuk mencapai tujuan baik dengan cara formal mau pun informal. Jadi ini artinya ia akan mengubah dari hal yang semula dikerjakan dengan cara ‘business as usual‘ menjadi ‘everybody’s business‘. Keterbukaan menjadi wajah baru yang akan ditampilkannya.

Tentu saja pertemuan kemarin itu positif. Tapi saya yakin bahwa Bang Bengcu butuh para locianpwe sekelas Taihiap Fasli Jalal atau Taihiap Muchlas Samani untuk menjadi tim pertahanan belakangnya yang tangguh. Jelas Anda butuh pawang kalau mau menghadapi berbagai binatang buas di belantara yang lebat.
Dan mereka berdua saat ini jelas sangat disegani di kalangan para taijin. 😀

Saya sungguh berharap bahwa para pegiat pendidikan yang ada benar-benar bisa mensinergikan apa yang dilakukannya dengan tujuan besar pendidikan Indonesia dan syukur-syukur kalau bisa mengkolaborasikannya dengan semua komponen masyarakat untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang tangguh. Mari kita berhenti saling kecam dan mengecilkan peran pihak lain dan mulai berpikir sebagai Indonesia yang satu.
Let’s hope for the best…! 🙏😊

The post BUSINESS AS USUAL VS EVERYBODY’S BUSINESS appeared first on Satria Dharma.

SIAPA BISA JAMIN…?! 😎

$
0
0

Saya ingat zaman dulu waktu harus ikut penataran P4 pada awal tahun 80-an. Ada seorang kyai kharismatik yang melancarkan gugatan pada seorang penatar karena dia juga diwajibkan ikut Penataran P4 tsb. “Apa orang bisa jadi Pancasilais setelah ikut Penataran P4 selama dua minggu? Sampeyan bisa jamin?”

Saya pikir penatarnya akan kelabakan ditanya begini. Tapi ternyata seorang penatarnya yang paling tua dan paling bijaksana menjawab dengan santai. “Keliru, Pak Kyai. Sampeyan yang harus menjamin, bukan kami. Jadi setelah dapat penataran dua minggu dari kami maka Pak Kyai harus memberi jaminan pada kami bahwa Pak Kyai akan jadi manusia Pancasilais. Mosok sudah ditatar dua minggu masih juga belum paham bagaimana hidup sebagai manusia yang Pancasilais?” 😊

Pak Kyai tidak menduga akan mendapat jawaban spt itu dan tidak bisa berkata apa pun. Dia benar-benar blangkemen. 😀

Setelah itu Sang Penatar bertanya balik pada Pak Kyai. “Sekarang saya mau tanya balik pada Pak Kyai. Setelah belajar ttg Islam selama bertahun-tahun di pesantren Pak Kyai apakah Pak Kyai bisa memberi jaminan bahwa santri-santri Pak Kyai pasti bisa menjadi muslim yang baik dan selalu taat pada ajaran Islam?”

Semakin ndlahomlah Pak Kyai siang itu kena skak-mat oleh Sang Penatar P4. 😎

The post SIAPA BISA JAMIN…?! 😎 appeared first on Satria Dharma.

FESTIVAL LITERASI SEKOLAH 2019 SMPN 3 PETERONGAN JOMBANG

$
0
0

Saya sangat beruntung diminta oleh Ibu Faiq Rosidah untuk menjadi juri pada Lomba Tulis Opini (dan presentasinya) pada acara Festival Literasi Sekolah 2019 yang diadakan oleh SMPN 3 Peterongan Jombang pagi ini. Ini adalah lomba tahunan kedua yang diadakan oleh sekolah ini. Hebatnya adalah bahwa ini adalah lomba tingkat propinsi sehingga diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur. Ada 32 tim dari 24 sekolah dari 14 kota dan kabupaten yang ikut berlomba untuk memperebutkan Piala Gubernur Jatim. Para pemenang akan mendapatkan sertifikat sebagai pemenang yang akan ditandatangani langsung oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Dari 10 finalis untuk Lomba Tulis Opini pesertanya berasal dari Jombang, Kediri, Sumenep, Mojokerto, Blitar, dan Bondowoso.

Saya beruntung bisa menjadi partner juri bersama Dr. Sutejo, dosen dari STKIP Ponorogo, motivator, dan penggiat literasi nasional, dan Anjrah Lelono Broto, penyair, esais, cerpenis, penulis naskah drama, aktor, dan salah satu penggagas organisasi nirlaba Lembaga Baca-Tulis Indonesia.

SMPN 3 Peterongan yang merupakan sekolah model sampai saat ini telah berhasil mendorong para guru dan siswa menghasilkan puluhan karya buku. Saya sungguh senang mendapat hadiah buku-buku karya mereka.

Selamat untuk SMPN 3 Peterongan, Kab. Jombang…! 🙏😊

 

The post FESTIVAL LITERASI SEKOLAH 2019 SMPN 3 PETERONGAN JOMBANG appeared first on Satria Dharma.

ALHAMDULILLAH…! 😊

$
0
0

Alhamdulillah saya resmi menjadi anggota atau peserta asuransi kesehatan BPJS. Kemarin saya membayar pertama kalinya asuransi kesehatan keluarga ini melalui ATM Bank BRI. Untuk pembayaran premi selanjutnya saya pilih yang autodebet. Dengan demikian dana saya di BRI akan dipotong secara rutin setiap bulan untuk membayar premi asuransi kesehatan ini. Saya ikutkan semua anggota keluarga saya dan saya pilih yang Klas 1. Seandainya ada yang VIP atau VVIP mungkin akan saya pilih yang VIP atau VVIP. Bukankah kita harus memberikan yang terbaik bagi keluarga? 😀

Meski punya asuransi kesehatan lain yang preminya jauh lebih mahal tapi saya memang sangat ingin ikut BPJS. Ini asuransi kesehatan milik negara, Bro. Dan saya merasa harus ikut membantu negara. 😊

Semoga dengan ikut asuransi kesehatan BPJS ini maka semua anggota keluarga saya selalu sehat walafiat dan TIDAK PERLU menggunakan dana dan jasanya kapan pun. Kami ingin sehat dan tidak ingin sakit sampai harus menggunakan asuransi BPJS ini. Tujuan saya ikut BPJS adalah ikut serta membiayai dana pengobatan warga lain yang ikut BPJS ini dan membutuhkan dana asuransinya. Kami mau sehatnya saja. 😀

Asuransi bagi saya itu seperti urunan warga menyediakan beberapa orang satpam untuk menjaga keamanan di kompleks perumahan kami. Kami ingin kompleks kami aman tentram tanpa ada kejadian dan sama sekali tidak berharap agar suatu kali ada pencuri yang mencoba membobol salah satu rumah dan satpamnya berhasil menangkapnya. Tidak…! Biar satpamnya banyak leha-leha yang penting tak ada maling yang berani masuk ke kompleks kami. 😊

Asuransi bagi saya itu seperti menyediakan ban cadangan di mobil dan berharap TIDAK PERNAH ada insiden ban mobil saya meletus di jalanan sehingga saya perlu menggunakan ban cadangan tsb. Biar saja ban cadangan itu bertapa di jok bagasi mobil saya sak mblengernya. 😀

Tapi lebih daripada itu, saya berharap asuransi itu seperti vaksin yang disuntikkan ke tubuh kita dan itu membuat kita kebal dari penyakit. Itu sebabnya saya ikut BPJS Mandiri yang kelas 1 dan berharap tidak perlu menggunakannya kapan pun. Saya anggap itu sebagai sedekah yang akan melindungi keluarga saya dari penyakit berat. Terlalu berlebihan…?! 😀

The post ALHAMDULILLAH…! 😊 appeared first on Satria Dharma.

SEANDAINYA SAYA ANIES BASWEDAN…

$
0
0

 

Ini sekedar untuk menyaingi tulisan sute saya, Nang Te, yang dengan jumawanya menulis di kompas.com dengan judul sungguh sangar “Jika saya Nadiem Makarim, …” 😎

Saya harus mengakui bahwa tulisannya sungguh ciamik dan patut dibaca dan dijadikan pertimbangan oleh Mas Mentri. Yo gak salah lha wong Nang Te ini pernah malang melintang jadi staf khusus di Kemendikbud (dan saya juga sempat ikut melintang sebentar terus diluruskan). Tulisannya sila baca di https://edukasi.kompas.com/…/0700…/jika-saya-nadiem-makarim…

Nah, mumpung teman kita, Anies Baswedan, sedang kebanjiran hujat dan caci-maki maka saya yang dhoif ini (sambil lirak lirik bergaya sok alim) mencoba untuk menulis dengan judul “Jika saya Anies Baswedan…” Saya berharap minimal bisa menggedor lweekang saya 5/11 walau jelas gak bisa mengejar ginkang Nang Te.

Seandainya saya Anies Baswedan maka pertama-tama saya akan beristigfar dengan khusyuk dan lama. Saya akan mohon ampun pada Allah SWT atas cobaan ini (oke, teguran deh…!). 🙏 Saya yakin bahwa apa yang terjadi pada diri saya pastilah merupakan sebuah kebaikan bagi saya dan juga bagi bangsa ini. Tuhan jelas hendak memberi pelajaran kepada saya dan semua orang dengan adanya kasus penganggaran dummy yang menghebohkan ini. Terbongkarnya kasus lem Aibon dll itu jelas merupakan cara Tuhan untuk membuat kita semua belajar dari sana. Saya harus minta ampun atas kecerobohan saya dalam bekerja sebagai gubernur dan sekaligus berterima kasih bahwa Allah hendak memberi saya pelajaran. Saya tidak bisa membayangkan seandainya kasus ini tidak terkuak dan terjadi korupsi dan penyelewengan anggaran di bawah kepemerintahan saya. Jelas saya yang harus mempertanggungjawabkannya secara hukum. Allah benar-benar masih sayang pada saya sehingga kasus ini terkuak dan tidak berkelanjutan. 🙏😞

Kedua, saya akan minta maaf pada semua rakyat Indonesia, khususnya rakyat DKI Jakarta, atas terjadinya penganggaran dummy yang menghebohkan tersebut. Meski ini belumlah bisa disebut sebagai tindakan korupsi tapi penganggaran yang asal-asalan itu jelas tidak professional dan dengan mudah akan mengarah ke tindakan korupsi. Akan mudah terjadi deal-deal dan transaksi koruptif antara eksekutif dan legislatif jika pola penganggaran dummy seperti ini berlangsung. Saya akan berjanji untuk tidak membiarkan kecerobohan semacam ini terjadi lagi dan akan bersikap keras pada setiap upaya penyelewengan akan uang rakyat. Ini amanah yang saya terima dan akan saya laksanakan dengan sebaik-baiknya. 🙏😊

Ketiga, saya akan datangi anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana yang mengunggah rencana anggaran lem Aibon Rp 82,8 miliar, dan saya akan mengucapkan terima kasih telah mengungkapkannya ke media. 🙏 😊

Apa yang telah dilakukannya sungguh telah membuka mata kita semua bahwa kita tidak lagi bisa bekerja asal-asalan, khususnya dalam membuat RAPBD berdasarkan e-budgetting, seperti semula. Now everybody is watching dan itu baik bagi semua orang. Dengan demikian staf saya di pemerintahan DKI tidak bisa lagi asal-asalan bikin anggaran dummy seperti itu, para anggota legislatif tidak lagi boleh menerima begitu saja RAPBD dami-damian seperti itu, dan juga semua daerah di seluruh Indonesia sekarang akan dihardik jika melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh staf saya. William, dengan tindakannya itu, telah menetapkan sebuah standar baru dalam bersikap, berpikir, dan bertindak sebagai anggota dewan. William telah menetapkan sebuah standar kualitas baru dalam penyusunan RAPBD. Setelah ini pola penyusunan anggaran dami-damian tidak boleh lagi digunakan. Memang harus begitu anggota dewan itu. Dia adalah pengawas anggaran dan kalau anggaran dami-damian seperti DKI ini dibiarkan terus sebagai tradisi maka apa gunanya ada anggota dewan? 🙄

Selain itu, saya juga akan datangi BK DPRD DKI yang berniat untuk mengadili William untuk menyampaikan bahwa saya justru TERBANTU oleh tindakan William itu. William telah melakukan tugasnya dengan baik dan justru saya dan staf saya di Pemprov DKI yang ceroboh dengan bertindak tidak professional sehingga muncul anggaran dummy tersebut.
William justru patut diberi penghargaan atas keberaniannya mempertanyakan pola penganggaran yang tidak professional tersebut. 👍😊

Cukup sekian dulu. Mbok menawa Anda punya ide yang lebih baik sila ditambahkan. Tapi kalau bisa janganlah berupa caci maki, penghinaan, dan sumpah serapah karena meski saya berkhayal sebagai Anies Baswedan jelas sekali bahwa saya tidak sekuat Anies Baswedan dalam menerima tumpahan rasa marah dan kebencian tersebut. Saya ini kalau dihina dan dicaci maki bawaannya langsung pingin marah dan bongkar-bongkar lemari…😎

The post SEANDAINYA SAYA ANIES BASWEDAN… appeared first on Satria Dharma.

Viewing all 857 articles
Browse latest View live